TINGKAT PENERAPAN PERTANIAN ORGANIK DAN POLA PERILAKU KOMUNITAS PETANI SAYUR ORGANIK DI KECAMATAN TRAWAS KABUPATEN MOJOKERTO
Abstract
Sayur memiliki kandungan gizi yang sangat dibutuhkan oleh manusia.
Selain kaya akan kandungan gizi, kebutuhan rasa aman terhadap produk pertanian
dari bahan-bahan kimia juga sangat diperlukan oleh manusia dan petani. Untuk
memenuhi kebutuhan rasa aman tersebut, petani melakukan usahatani sayur dengan
menerapkan sistem budidaya pertanian organik melalui pemanfaatan pekarangan
rumah untuk dijadikan rumah sayur organik (RSO). Diperlukan adanya keterlibatan
dan peran aktif masyarakat khususnya komunitas tani dalam menerapkan suatu
sistem pertanian. Salah satu pelaksana sistem pertanian organik pada tanaman sayur
di Wilayah Kabupaten Mojokerto adalah Kecamatan Trawas. Penerapan pertanian
organik di Kecamatan Trawas dikembangkan oleh Komunitas Tani Organik
Brenjonk. Keberhasilan sistem pertanian tergantung pada perilaku yang dimiliki
petani dalam melaksanakan usahatani. Perilaku tersebut didukung dengan adanya
pengetahuan yang dimiliki petani yang akan menentukan sikap serta tindakan
terhadap penerapan pertanian organik di Kecamatan Trawas. Dengan adanya
penerapan pertanian organik ini diharapkan petani dapat mengurangi
ketergantungan terhadap pupuk kimia, sehingga Trawas menjadi kampung yang
mandiri akan kebutuhan pangan yang sehat dan aman. Untuk itu, penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui 1) perilaku komunitas petani sayur organik di
Kecamatan Trawas, 2) tingkat penerapan pertanian organik dan 3) hubungan
perilaku komunitas petani dengan penerapan pertanian organik di Kecamatan
Trawas.
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif, metode
korelasional dan analitis. Metode pengambilan contoh yang digunakan yaitu simple
random sampling yaitu dari total populasi 104 petani anggota komunitas tani
organik, dengan menggunakan rumus slovin diperoleh 31 petani responden sebagai sampel. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skoring dan
Rank Spearman.
Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Perilaku komunitas petani sayur
organik tergolong pada perilaku sedang. Pada tingkat pengetahuan yang dimiliki
petani tergolong sedang (54,84%), sikap petani tergolong tinggi (64,52%) dan
keterampilan petani tergolong tinggi (64,52%). (2) Tingkat penerapan pertanian
organik di Kecamatan Trawas tergolong tinggi (54,84%), dan (3) terdapat
hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap dan keterampilan petani
terhadap penerapan pertanian organik di Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto
pada taraf signifikansi (99%).
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4334]