dc.contributor.advisor | Avivi, Sholeh | |
dc.contributor.advisor | Hartatik, Sri | |
dc.contributor.author | Arif, Pretty Ayuningdiastuti | |
dc.date.accessioned | 2016-01-28T03:29:21Z | |
dc.date.available | 2016-01-28T03:29:21Z | |
dc.date.issued | 2016-01-28 | |
dc.identifier.nim | 111510501025 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72701 | |
dc.description.abstract | Tebu merupakan tanaman penghasil gula yang banyak dibutuhkan oleh
masyarakat. Pemanfaatan lahan tergenang sebagai lahan budidaya tanaman tebu
dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi gula.
Namun, tanaman tebu adalah tanaman yang tidak untuk ditanam pada lahan –
lahan tergenang sehingga diperlukan suatu proses seleksi untuk mendapatkan tebu
yang memiliki sifat toleran terhadap genangan. Seleksi in vitro merupakan salah
satu cara untuk mendapatkan kultivar tanaman tebu yang toleran terhadap
cekaman genangan dengan menseleksi varietas yang tahan terhadap cekaman pada
tingkat planlet yang sebelumnya pada tingkat kalus telah dilakukan perlakuan
mutasi menggunakan EMS (Ethyl Methane Sulphonate).
Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman Jurusan
Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember dimulai pada bulan
Januari 2015 sampai Juni 2015. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
toleransi planlet enam klon tebu terhadap cekaman genangan. Percobaan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dan dilanjutkan dengan
uji jarak berganda duncan (DMRT) taraf 5 %, dengan 2 faktor. Faktor pertama
macam Klon (K): K1 = PS 863; K2 = PS 864; K3 = PS 865; K4 = PS 863 hasil
mutasi; K5 = PS 864 hasil mutasi; K6 = PS 865 hasil mutasi. Faktor kedua
perlakuan genangan (T): T0 = tanpa penggenangan; T1 = perlakuan
penggenangan.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa, kombinasi perlakuan yang
menggunakan klon tebu PS 865 hasil mutasi dan digenangi (V6T1) memiliki
tingkat toleransi paling baik dibandingkan dengan kombinasi perlakuanyang lain.
Hal ini dapat dilihat dari parameter – parameter yang diamati seperti jumlah tunas,
jumlah akar, panjang akar, tinggi planlet, jumlah daun, warna daun dan presentase
planlet hidup. Kombinasi perlakuan ini memiliki presentase planlet hidup
sebanyak 80% dan mampu bertahan hidup setelah 6 minggu proses aklimatisasi. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.subject | Toleransi Planlet Tebu (Saccharum officinarum) | en_US |
dc.subject | Mutasi Ethyl Methane Sulpohonate | en_US |
dc.title | SELEKSI TOLERANSI PLANLET TEBU (Saccharum officinarum) HASIL MUTASI ETHYL METHANE SULPHONATE TERHADAP GENANGAN | en_US |
dc.type | Undergraduat Thesis | en_US |