UJI EFEKTIVITAS HASIL PENGKAYAAN HARA NPK SENYAWA HUMIK JERAMI DENGAN BEBERAPA DOSIS BAHAN PENGKAYA PADA TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus) SERTA INTERAKSINYA DENGAN LOGAM Cu
Abstract
Senyawa humik menyusun sebagian besar bahan organik di dalam tanah
yaitu sekitar 60-80 % dari total bahan organik total tanah. Senyawa humik juga
memiliki keunggulan dari bahan organik lainnya dalam hal resistensinya oleh
aktivitas dekomposisi mikroba tanah. Pemanfaatan senyawa humik sebagai pupuk
masih terkendala dengan kelemahan dari bahan ini, yaitu minimnya kandungan
hara makro N, P, dan K. Untuk mengembangkan pemanfaatan senyawa humik ini,
kami rasa perlu melakukan uji coba pengkayaan unsur hara makro NPK senyawa
humik dengan pupuk sintetis.
Percobaan ini menggunakan rancangan Rancangan Acak Kelompok
Faktorial 2 faktor. Kandungan hara NPK senyawa humik jerami ditingkatkan
dengan penambahan pupuk NPK sintetis pada konsentrasi dosis anjuran yang
berbeda. Bahan pengkaya ini selanjutnya ditambahkan pada senyawa humik
sebanyak 1 liter dengan kandungan unsur C 1000 mg/lt dengan beberapa
konsentrasi dosis anjuran yang berbeda (faktor A) yaitu kontrol (humik tanpa
pupuk), 1/3 dosis anjuran, 2/3 dosis anjuran, 3/3 dosis anjuran dan 4/3 dosis
anjuran. Dosis anjuran yang digunakan pada percobaan ini yaitu 50 gram pupuk
NPK majemuk (20:38:42). Senyawa humik yang telah diperkaya hara NPK-nya
ini selanjutnya diaplikasikan pada media tanam tanaman mentimun tanpa
penambahan Cu (kontrol) dan media tanam dengan penambahan Cu 195 mg/kg
media tanam. Penggunaan media tanam dengan kadar Cu yang tinggi, selanjutnya
kami jadikan faktor perlakuan kedua (faktor B).
Berdasarkan kurva regresi kedua faktor perlakuan, terdapat interaksi antara
perlakuan pemberian senyawa humik diperkaya NPK (faktor A) dan perlakuan
penambahan Cu pada media tanam (faktor B) terhadap semua variabel
pengamatan. Namun interaksi kedua faktor perlakuan masih belum memberikan pengaruh yang signifikan pada serapan N jaringan, kadar P2O5 media tanam, serta
serapan P2O5 jaringan tanaman. Adanya penambahan Cu 195 mg/kg pada media
tanam (B1) cenderung meningkatkan respon semua variabel pengamatan
berdasarkan pengaruh taraf perlakuan konsentrasi pengkaya NPK, kecuali pada
respon N total media pasca pemanenan brangkasan dan jumlah daun efektif
tanaman.
Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa, konsentrasi bahan pengkaya
senyawa humik jerami yang paling efektif untuk menghasilkan berat brangkasan
kering adalah perlakuan A1 (taraf pengkaya NPK senyawa humik= 1/3 bagian)
pada perlakuan B0 (taraf penambahan Cu pada media tanam= tanpa Cu/kontrol)
dan perlakuan A4 (taraf pengkaya NPK senyawa humik= 4/3 bagian) pada
perlakuan B1 (taraf penambahan Cu pada media tanam= 195 gr Cu/kg media).
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]