Tingkat Kemiskinan dan Respon Petani terhadap Kegiatan Usahatani Zona Rehabilitasi Taman Nasional Meru Betiri di Desa Curah Nongko Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember.
Abstract
Taman Nasional Meru Betiri merupakan hutan lindung yang memiliki luas
lahan seluas 58.000 Ha dan terletak pada Kabupaten Jember seluas 37.585 Ha dan
Kabupaten Banyuwangi seluas 20.415 Ha. Zona rehabilitasi merupakan zona pada
Taman Nasional Meru Betiri yang dapat dilakukan kegiatan usahatani untuk
memperbaiki hutan yang gundul dan meningkatkan pendapatan petani. Kondisi
pendapatan petani yang rendah menyebabkan petani berada pada kondisi miskin
sehingga petani menggantungkan hidupnya pada hasil hutan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui: (1) Respon petani terhadap kegiatan usahatani yang
berdasarkan pada peraturan pihak Taman Nasional Meru Betiri pada zona
rehabilitasi., (2) Tingkat pendapatan petani yang melakukan kegiatan usahatani
pada zona rehabilitasi Taman Nasional Meru Betiri, (3) Tingkat kemiskinan petani
yang melakukan kegiatan usahatani pada zona rehabilitasi Taman Nasional Meru
Betiri. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan analitik.
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan dispropotioned stratifid
random sampling. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu: (1). Respon petani
terhadap kegiatan usahatani pada zona rehabilitasi positif atau tinggi. Hal ini
disebabkan karena petani tidak memiliki lahan pertanian, rendahnya tingkat
pendapatan yang diperoleh petani, sempitnya lahan pertanian di Desa Curah
Nongko, banyaknya petani yang menjadi buruh tani, dan kegiatan usahatani pada
zona rehabilitasi tidak ada pembagian hasil atau gratis, (2).Pendapatan petani yang
diperoleh dari hasil kegiatan usahatani di zona rehabilitasi adalah menguntungkan
(Rp.3.163.468,75). petani memperoleh keuntungan karena pendapatan yang
diperoleh mampu menutupi biaya-biaya yang digunakan oleh petani dalam
kegiatan usahatani pada zona rehabilitasi, (3). Tingkat kemiskinan petani yang
melakukan kegiatan usahatani pada zona rehabilitasi pada tingkat kecukupan
pangan/ tidak miskin, miskin orang dan paling miskin. Respon petani yang tinggi
dan keuntungan petani yang diperoleh dapat mengentas kemiskinan petani zona
rehabilitasi. Dengan demikian bahwa program pemerintah tentang usahatani pada
zona rehabilitasi yang mengikut sertakan masyarakat cukup berhasil. Hal ini
karena dengan adanya program tersebut maka dapat merubah pola pikir
masyarakat yang awalnya adalah merambah hutan namun saat ini telah berubah
menjadi petani pembudidaya yang mampu meningkatkan pendapatan petani
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]