Show simple item record

dc.contributor.advisorSumarjono
dc.contributor.advisorBudiyono
dc.contributor.authorMairifa
dc.date.accessioned2016-01-22T08:29:01Z
dc.date.available2016-01-22T08:29:01Z
dc.date.issued2016-01-22
dc.identifier.nim050210302087
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/72032
dc.description.abstractTradisi “gitek” adalah salah satu bentuk tradisi upacara masyarakat yang diselengarakan oleh masyarakat pesisir yang ada di daerah pesisir pantai Desa Kilensari Kcamatan Panarukan Kabupaten Situbondo. Pada Upacara ”gitek” ini sesajinya dipersembahkan untuk raja Mena yakni Raja Ikan dan Nabi Khidir sebagai penjaga lautan. Masyarakat nelayan Desa Kilensari mempunyai tujuan dalam pelaksaan upacara ”Gitek” yaitu agar para nelayan diberi kesehatan, keselematan dan dilimpahkan rejeki ketika bekerja. Beberapa permasalahan dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana makna filosofi tradisi ”gitek” bagi masyarakat nelayan desa Kilensari kecamatan Panarukan kabupaten Situbondo? Bagaimana asal-usul dan perubahan-perubahan pada tradisi ”gitek” ? Bagaimana upaya masyarakat desa Kilensari dalam melestarikan tradisi ”gitek” ? Dan Bagaimana dampak sosial ekonomi pelaksanaan upacara ”gitek” masyarakat nelayan Desa Kilensari Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo ? Pada penelitian ini mempunyai beberapa tujuan, yaitu: Memahami makna filosofi tradisi ”gitek” bagi masyarakat nelayan; Mengkaji asal-usul dan perubahanperubahan pada ritual ”gitek” masyarakat nelayan Desa Kilensari Kecamatan Panarukan; Memaparkan upaya masyarakat di Desa Kilensari Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo untuk tetap melestarikan tradisi ”gitek”; dan Memaparkan dampak sosial ekonomi dari pelaksanaan ritual ”gitek” bagi masyarakat di Desa Kilensari Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo. viii Pada penelitian ini mengunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari beberapa langkah, yaitu 1. Heuristik; 2. Kitik; 3. Interpretasi; dan 4. Historiografi. Pendekatan yang digunakan yaitu penndekatan pendekatan antropologi budaya. Dan teori yang digunakan adalah teori dinamika. Pada mulanya tradisi ”gitek” adalah upacara selamatan bersih desa, tetapi pada perkembangan berikutnya karena sebagian besar masyarakat Desa Kilensari bekerja sebagai nelayan maka akhirnya upacara bersih desa ini dipindahalihkan menjadi upacara petik laut yang biasa disebut dengan upacara ”gitek” yang diadakan setiap satu tahun sekali pada bulan-bulan tertentu, yang mempunyai tujuan suatu pengharapan dan permohonan agar selama bekerja mencari ikan diberi keselamatan dan diberi hasil yang banyak. Pada perkembangan selanjutnya tradisi ”gitek” menjadi suatu acara hiburan bagi masyarakat nelayan namun tetap memiliki nilai kesakralan. Adapun upaya masyarakat dalam melestarikan tradisi ”gitek’ yaitu pada saat pelaksanaan panitia mengundang aparat desa, kepolisian dan dinas pariwisata, hal ini bertujuan agar tradisi ini dapat dimasukkan dalam aset pariwisata. Pada pelaksanaan upacara adat gitek di Desa Kilenari Kecamatan Panarukan mampu menyedot perhatian masyarakat setempat dan masyarakat dari luar Desa Kilenari Kecamatan Panarukan , sehingga hal ini dapat memberikan kontribusi bagi sektor ekonomi mikro maupun makro. Kesimpulan yang diperoleh adalah dalam perkembangannya dari tahun ke tahun upacara ”gitek” banyak mengalami perubahan, baik yang menyangkut waktu pelaksanaannya, tata cara, peralatan yang digunakan pada upacara serta pandangan masyarakat mengenai upacara ”gitek”.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectGITEKen_US
dc.titleDINAMIKA TRADISI ”GITEK” MASYARAKAT NELAYAN DESA KILENSARI KECAMATAN PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 1965 – 2009en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record