DINAMIKA TRADISI ”GITEK” MASYARAKAT NELAYAN DESA KILENSARI KECAMATAN PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 1965 – 2009
Abstract
Tradisi “gitek” adalah salah satu bentuk tradisi upacara masyarakat yang
diselengarakan oleh masyarakat pesisir yang ada di daerah pesisir pantai Desa
Kilensari Kcamatan Panarukan Kabupaten Situbondo. Pada Upacara ”gitek” ini
sesajinya dipersembahkan untuk raja Mena yakni Raja Ikan dan Nabi Khidir sebagai
penjaga lautan. Masyarakat nelayan Desa Kilensari mempunyai tujuan dalam
pelaksaan upacara ”Gitek” yaitu agar para nelayan diberi kesehatan, keselematan dan
dilimpahkan rejeki ketika bekerja.
Beberapa permasalahan dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana makna filosofi
tradisi ”gitek” bagi masyarakat nelayan desa Kilensari kecamatan Panarukan
kabupaten Situbondo? Bagaimana asal-usul dan perubahan-perubahan pada tradisi
”gitek” ? Bagaimana upaya masyarakat desa Kilensari dalam melestarikan tradisi
”gitek” ? Dan Bagaimana dampak sosial ekonomi pelaksanaan upacara ”gitek”
masyarakat nelayan Desa Kilensari Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo ?
Pada penelitian ini mempunyai beberapa tujuan, yaitu: Memahami makna filosofi
tradisi ”gitek” bagi masyarakat nelayan; Mengkaji asal-usul dan perubahanperubahan
pada ritual ”gitek” masyarakat nelayan Desa Kilensari Kecamatan
Panarukan; Memaparkan upaya masyarakat di Desa Kilensari Kecamatan Panarukan
Kabupaten Situbondo untuk tetap melestarikan tradisi ”gitek”; dan Memaparkan
dampak sosial ekonomi dari pelaksanaan ritual ”gitek” bagi masyarakat di Desa
Kilensari Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo.
viii
Pada penelitian ini mengunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari
beberapa langkah, yaitu 1. Heuristik; 2. Kitik; 3. Interpretasi; dan 4. Historiografi.
Pendekatan yang digunakan yaitu penndekatan pendekatan antropologi budaya. Dan
teori yang digunakan adalah teori dinamika.
Pada mulanya tradisi ”gitek” adalah upacara selamatan bersih desa, tetapi
pada perkembangan berikutnya karena sebagian besar masyarakat Desa Kilensari
bekerja sebagai nelayan maka akhirnya upacara bersih desa ini dipindahalihkan
menjadi upacara petik laut yang biasa disebut dengan upacara ”gitek” yang diadakan
setiap satu tahun sekali pada bulan-bulan tertentu, yang mempunyai tujuan suatu
pengharapan dan permohonan agar selama bekerja mencari ikan diberi keselamatan
dan diberi hasil yang banyak. Pada perkembangan selanjutnya tradisi ”gitek” menjadi
suatu acara hiburan bagi masyarakat nelayan namun tetap memiliki nilai kesakralan.
Adapun upaya masyarakat dalam melestarikan tradisi ”gitek’ yaitu pada saat
pelaksanaan panitia mengundang aparat desa, kepolisian dan dinas pariwisata, hal ini
bertujuan agar tradisi ini dapat dimasukkan dalam aset pariwisata. Pada pelaksanaan
upacara adat gitek di Desa Kilenari Kecamatan Panarukan mampu menyedot
perhatian masyarakat setempat dan masyarakat dari luar Desa Kilenari Kecamatan
Panarukan , sehingga hal ini dapat memberikan kontribusi bagi sektor ekonomi
mikro maupun makro.
Kesimpulan yang diperoleh adalah dalam perkembangannya dari tahun ke
tahun upacara ”gitek” banyak mengalami perubahan, baik yang menyangkut waktu
pelaksanaannya, tata cara, peralatan yang digunakan pada upacara serta pandangan
masyarakat mengenai upacara ”gitek”.