Show simple item record

dc.contributor.advisorHarmono, Happy
dc.contributor.advisorSulistyani, Erna
dc.contributor.authorWibisono, Riclas Yusuf Punta
dc.date.accessioned2016-01-22T01:59:19Z
dc.date.available2016-01-22T01:59:19Z
dc.date.issued2016-01-22
dc.identifier.nim091610101015
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71936
dc.description.abstractPerubahan gaya hidup dan pola makan dalam masyarakat baik negara maju maupun berkembang menyebabkan peningkatan kadar lemak dalam darah yang disebut hiperlipidemia. Peningkatan kadar lemak ditandai dengan kenaikan kadar kolesterol total, LDL-kolesterol, trigliserida, dan penurunan kadar HDL-kolesterol. Sampai saat ini belum didapatkan penanganan yang efektif dan tepat untuk kasus hiperlipidemia, termasuk untuk menurunkan kadar trigliserida dalam darah. Tomat merupakan salah satu produk holtikultura yang mengandung senyawa 9-oxo-ODA (octadecadienoicacid). Tomat yang diolah dalam bentuk jus dapat merubah 9-oxo-ODA menjadi 13-oxo-ODA. 13-oxo-oda merupakan agonist Peroxisome Proliferator-Activated Receptor (PPARα) yang lebih potent daripada 9- oxo-oda. PPARα merupakan salah satu anggota dari keluarga besar reseptor yang berfungsi sebagai pengatur keseimbangan metabolisme energi (lemak). Ligan dapat berupa asam lemak atau derivatnya, dan 13-oxo-ODA. Ikatan antara ligan dengan PPARα dapat mengaktifkan PPARα dan mengakibatkan penurunan konsentrasi trigliserida di plasma maupun di jaringan. Selain itu, tomat juga mengandung senyawa likopen yang dapat menghambat sintesis kolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberian jus tomat segar dapat menurunkan kadar trigliserida pada tikus Wistar jantan. Jenis penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris menggunakan rancangan The Post Test Only Control Group Design. Obyek penelitian adalah tikus Wistar jantan dengan kriteria umur 3-4 bulan dan dalam keadaan sehat. Tikus terdiri dari tiga kelompok. Kelompok kontrol negatif (K-) merupakan kelompok kontrol yang diberi pakan standart secara ad libitum dan minum aquades steril. Kelompok kontrol positif (K+) merupakan kelompok yang diberi lipid peroral (2 ml/200 gram BB tikus per hari). Kelompok perlakuan (P) merupakan kelompok yang diberi lipid peroral (2 ml/200 gram BB tikus per hari) dan jus tomat segar (7,2 ml/200 gram BB tikus per hari) yang diberikan dengan 2 kali sondasi lambung yaitu pagi dan sore. Prosedur penelitian dimulai dari tahap adaptasi tikus selama 7 hari, tahap pemberian lipid peroral dan jus tomat segar selama 14 hari, kemudian dilakukan dekaputasi. Dilanjutkan pembedahan dari perut hingga rongga dada sampai organ jantung terlihat, kemudian dilakukan pengambilan darah sebanyak 3-5 ml intracardial untuk diperiksa kadar trigliserida. Pemeriksaan kadar trigliserida menggunakan metode Colorimetric Enzimatic Test menggunakan alat Automatic Analizer. Analisis data menggunkaan uji one way anova kemudian dilanjutkan dengan LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar trigliserida pada tikus Wistar jantan yang diberi lipid peroral dan jus tomat segar tidak berbeda dengan tikus Wistar jantan yang diberi lipid peroral saja. Dengan demikian pemberian jus tomat segar selama 14 hari tidak dapat merubah kadar trigliserida.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectJUS TOMAT SEGARen_US
dc.subjectKADAR TRIGLISERIDAen_US
dc.subjectLIPID PERORALen_US
dc.titlePENGARUH JUS TOMAT SEGAR (Lycopersicon esculentum Mill) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA DALAM DARAH TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI LIPID PERORALen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record