PENGARUH JUS TOMAT SEGAR (Lycopersicon esculentum Mill) TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA DALAM DARAH TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIBERI LIPID PERORAL
Abstract
Perubahan gaya hidup dan pola makan dalam masyarakat baik negara maju
maupun berkembang menyebabkan peningkatan kadar lemak dalam darah yang
disebut hiperlipidemia. Peningkatan kadar lemak ditandai dengan kenaikan kadar
kolesterol total, LDL-kolesterol, trigliserida, dan penurunan kadar HDL-kolesterol.
Sampai saat ini belum didapatkan penanganan yang efektif dan tepat untuk kasus
hiperlipidemia, termasuk untuk menurunkan kadar trigliserida dalam darah.
Tomat merupakan salah satu produk holtikultura yang mengandung senyawa
9-oxo-ODA (octadecadienoicacid). Tomat yang diolah dalam bentuk jus dapat
merubah 9-oxo-ODA menjadi 13-oxo-ODA. 13-oxo-oda merupakan agonist
Peroxisome Proliferator-Activated Receptor (PPARα) yang lebih potent daripada 9-
oxo-oda. PPARα merupakan salah satu anggota dari keluarga besar reseptor yang
berfungsi sebagai pengatur keseimbangan metabolisme energi (lemak). Ligan dapat
berupa asam lemak atau derivatnya, dan 13-oxo-ODA. Ikatan antara ligan dengan
PPARα dapat mengaktifkan PPARα dan mengakibatkan penurunan konsentrasi
trigliserida di plasma maupun di jaringan. Selain itu, tomat juga mengandung
senyawa likopen yang dapat menghambat sintesis kolesterol. Penelitian ini bertujuan
untuk membuktikan bahwa pemberian jus tomat segar dapat menurunkan kadar
trigliserida pada tikus Wistar jantan.
Jenis penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris menggunakan
rancangan The Post Test Only Control Group Design. Obyek penelitian adalah tikus
Wistar jantan dengan kriteria umur 3-4 bulan dan dalam keadaan sehat. Tikus terdiri
dari tiga kelompok. Kelompok kontrol negatif (K-) merupakan kelompok kontrol
yang diberi pakan standart secara ad libitum dan minum aquades steril. Kelompok
kontrol positif (K+) merupakan kelompok yang diberi lipid peroral (2 ml/200 gram
BB tikus per hari). Kelompok perlakuan (P) merupakan kelompok yang diberi lipid
peroral (2 ml/200 gram BB tikus per hari) dan jus tomat segar (7,2 ml/200 gram BB
tikus per hari) yang diberikan dengan 2 kali sondasi lambung yaitu pagi dan sore.
Prosedur penelitian dimulai dari tahap adaptasi tikus selama 7 hari, tahap pemberian
lipid peroral dan jus tomat segar selama 14 hari, kemudian dilakukan dekaputasi.
Dilanjutkan pembedahan dari perut hingga rongga dada sampai organ jantung
terlihat, kemudian dilakukan pengambilan darah sebanyak 3-5 ml intracardial untuk
diperiksa kadar trigliserida. Pemeriksaan kadar trigliserida menggunakan metode
Colorimetric Enzimatic Test menggunakan alat Automatic Analizer. Analisis data
menggunkaan uji one way anova kemudian dilanjutkan dengan LSD.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar trigliserida pada tikus Wistar
jantan yang diberi lipid peroral dan jus tomat segar tidak berbeda dengan tikus Wistar
jantan yang diberi lipid peroral saja. Dengan demikian pemberian jus tomat segar
selama 14 hari tidak dapat merubah kadar trigliserida.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]