Show simple item record

dc.contributor.advisorSumardi
dc.contributor.advisorSupeno, Bambang
dc.contributor.authorPrakosa, Setya Widyawan
dc.date.accessioned2016-01-22T01:57:36Z
dc.date.available2016-01-22T01:57:36Z
dc.date.issued2016-01-22
dc.identifier.nim091910201004
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71933
dc.description.abstractPenyakit pada manusia saat ini sangatlah beragam dan keberagaman penyakit itu menimbulkan berbagai macam diagnosa yang berbeda-beda. Salah satu dari penyakit yang banyak diderita oleh manusia modern adalah penyakit jantung. Penyakit jantung menjadi pembunuh nomor satu di dunia saat ini, karena penyakit ini sangat dekat dengan kebiasaan manusia modern yang kurang memperhatikan pola makan sehat dan seimbang serta olahraga teratur. Junk Food dan Fast Food merupakan penyumbang terbesar dalam meningkatkan resiko gagal jantung pada manusia. Pendeteksian dini gejala penyakit jantung sangatlah dibutuhkan oleh manusia modern terlebih lagi kepada orang yang sangat berpotensi pada penyakit ini. Pengembangan teknologi harus dilakukan untuk mengurangi resiko kematian serta menambah angka harapan hidup populasi manusia saat ini. Stetoskop dapat mendeteksi suara jantung sehingga dokter dapat membuat suatu diagnosa tentang keadaan jantung manusia, normal atau memiliki kelainankah jantung kita. Suara yang dihasilkan oleh stetoskop akan didengarkan oleh dokter kemudian dokter akan memberikan diagnosa penyakit yang kita derita. Keterbatasan telinga manusia tentunya tidak dapat mengetahui spesifikasi dari penyakit yang diderita, karena sudah tentu kita tidak dapat mendengarkan suara yang beramplitudo rendah. Hal ini berbeda dengan sistem yang dapat mengintrepetasikan sinyal jantung tersebut kedalam sebuah grafik, sehingga kita dapat melihat dan menemukan pola dari suatu penyakit jantung seseorang. Stetoskop digital dibangun dan dirancang menggunakan sistem elektronika berbasis mikrokontroler. Sistem elektronik pada awalnya menangkap suara korotkof kemudian dalam LCD akan ditampilkan berapakah denyut jantung dari pasien dan kemudian terdapat analisa normal atau tidak kodisinya. xi Stetoskop digital ini terdiri dari rangkaian pengolah sinyal, program interface dengan delphi, dan program penghitung detak jantung. Transduser pada awalnya akan mengubah sinyal suara menjadi sinyal listrik yang kemudian akan di oleh dengan rangkaian pengolah sinyal yang terdiri dari rangkaian high pass filter, amplifier, dan adder amplifier. Sinyal selanjutnya akan diolah oleh mikrokontroler yang menjadikan sinyal analog kedalam bentuk digital. Filter kemudian dilakukan, dimana filter yang dipilih adalah filter IIR orde satu yang menahan sinyal di bawah 0,5 Hz dan di atas 2,5 Hz. Hal ini didasarkan pada perancangan alat bahwa detak minimum yang dibaca adalah 30 detak permenit dan detak maksimum 150 detak permenit. Sinyal setelah filter inilah yang kemudian akan dibaca oleh mikrokontroler sebagai detak jantung, pembacaan setelah satu menit akan menampilkan hasil dari penghitungan detak. Jantung normal berada pada kisaran 60 – 100 detak permenit, sedangkan sinus takikardia diatas 100 detak permenit, dan sinus bradikardia dibawah 60 detak permenit. Kesimpulan yang didapat dari hasil analisis dan pembahasan pada penelitian ini adalah filter dapat bekerja untuk menahan sinyal di bawah 0,5 Hz dan di atas 2,5 Hz. Alat yang dirancang dapat bekerja untuk menghitung detak jantung manusia dengan error persen terbesar 3,23%, dengan error persen ratarata adalah 1,76%en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectSTETOSKOP DIGITALen_US
dc.titlePENGOLAHAN SINYAL DETAK JANTUNG UNTUK MENDETEKSI ARITMIA SINUS BRADIKARDIA DAN SINUS TAKIKARDIA MENGGUNAKAN STETOSKOP DIGITALen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record