PENGOLAHAN SINYAL DETAK JANTUNG UNTUK MENDETEKSI ARITMIA SINUS BRADIKARDIA DAN SINUS TAKIKARDIA MENGGUNAKAN STETOSKOP DIGITAL
Abstract
Penyakit pada manusia saat ini sangatlah beragam dan keberagaman
penyakit itu menimbulkan berbagai macam diagnosa yang berbeda-beda. Salah
satu dari penyakit yang banyak diderita oleh manusia modern adalah penyakit
jantung. Penyakit jantung menjadi pembunuh nomor satu di dunia saat ini, karena
penyakit ini sangat dekat dengan kebiasaan manusia modern yang kurang
memperhatikan pola makan sehat dan seimbang serta olahraga teratur. Junk Food
dan Fast Food merupakan penyumbang terbesar dalam meningkatkan resiko gagal
jantung pada manusia. Pendeteksian dini gejala penyakit jantung sangatlah
dibutuhkan oleh manusia modern terlebih lagi kepada orang yang sangat
berpotensi pada penyakit ini. Pengembangan teknologi harus dilakukan untuk
mengurangi resiko kematian serta menambah angka harapan hidup populasi
manusia saat ini. Stetoskop dapat mendeteksi suara jantung sehingga dokter dapat
membuat suatu diagnosa tentang keadaan jantung manusia, normal atau memiliki
kelainankah jantung kita. Suara yang dihasilkan oleh stetoskop akan didengarkan
oleh dokter kemudian dokter akan memberikan diagnosa penyakit yang kita
derita. Keterbatasan telinga manusia tentunya tidak dapat mengetahui spesifikasi
dari penyakit yang diderita, karena sudah tentu kita tidak dapat mendengarkan
suara yang beramplitudo rendah. Hal ini berbeda dengan sistem yang dapat
mengintrepetasikan sinyal jantung tersebut kedalam sebuah grafik, sehingga kita
dapat melihat dan menemukan pola dari suatu penyakit jantung seseorang.
Stetoskop digital dibangun dan dirancang menggunakan sistem elektronika
berbasis mikrokontroler. Sistem elektronik pada awalnya menangkap suara
korotkof kemudian dalam LCD akan ditampilkan berapakah denyut jantung dari
pasien dan kemudian terdapat analisa normal atau tidak kodisinya.
xi
Stetoskop digital ini terdiri dari rangkaian pengolah sinyal, program
interface dengan delphi, dan program penghitung detak jantung. Transduser pada
awalnya akan mengubah sinyal suara menjadi sinyal listrik yang kemudian akan
di oleh dengan rangkaian pengolah sinyal yang terdiri dari rangkaian high pass
filter, amplifier, dan adder amplifier. Sinyal selanjutnya akan diolah oleh
mikrokontroler yang menjadikan sinyal analog kedalam bentuk digital. Filter
kemudian dilakukan, dimana filter yang dipilih adalah filter IIR orde satu yang
menahan sinyal di bawah 0,5 Hz dan di atas 2,5 Hz. Hal ini didasarkan pada
perancangan alat bahwa detak minimum yang dibaca adalah 30 detak permenit
dan detak maksimum 150 detak permenit. Sinyal setelah filter inilah yang
kemudian akan dibaca oleh mikrokontroler sebagai detak jantung, pembacaan
setelah satu menit akan menampilkan hasil dari penghitungan detak. Jantung
normal berada pada kisaran 60 – 100 detak permenit, sedangkan sinus takikardia
diatas 100 detak permenit, dan sinus bradikardia dibawah 60 detak permenit.
Kesimpulan yang didapat dari hasil analisis dan pembahasan pada
penelitian ini adalah filter dapat bekerja untuk menahan sinyal di bawah 0,5 Hz
dan di atas 2,5 Hz. Alat yang dirancang dapat bekerja untuk menghitung detak
jantung manusia dengan error persen terbesar 3,23%, dengan error persen ratarata
adalah 1,76%
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]