Show simple item record

dc.contributor.authorSusanti, Eli Dwi
dc.date.accessioned2016-01-13T06:46:00Z
dc.date.available2016-01-13T06:46:00Z
dc.date.issued2016-01-13
dc.identifier.nim110210102002
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71348
dc.description.abstractFisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari gejala-gejala dan kejadian alam melalui serangkaian proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar sikap ilmiah dan hasilnya terwujud sebagai produk ilmiah (Trianto, 2010:137). Fisika adalah bidang ilmu yang banyak membahas tentang alam dan gejalanya, dari yang bersifat riil hingga yang bersifat abstrak atau bahkan hanya berbentuk teori yang pembahasannya melibatkan kemampuan imajinasi atau keterlibatan gambaran mental yang kuat (Sutarto, 2008). Bektiarso (2000:12) mengemukakan bahwa Fisika merupakan mata pelajaran yang tidak hanya berisi teori dan rumus untuk dihafal, tetapi fisika memerlukan pengertian dan pemahaman konsep yang dititik beratkan pada proses terbentuknya pengetahuan melalui suatu penemuan, penyajian data secara matematis dan berdasarkan aturanaturan tertentu. Dalam proses pembelajaran siswa dituntut untuk dapat membangun pengetahuan mereka sendiri dengan cara berperan aktif dalam proses belajar mengajar. Menurut Sari (2012), Fisika merupakan pelajaran yang sulit dan kurang diminati siswa. Pembelajaran fisika sampai saat ini masih diajarkan melalui pembelajaran yang bersumber dari buku atau secara teoritik. Siswa dituntut untuk memahami konsep-konsep yang ada dan mampu menggunakan rumus-rumus fisika. Siswa juga sering merasa bosan dan jenuh dengan pembelajaran yang cenderung monoton dan cenderung menggunakan ceramah. Pembelajaran lebih bersifat teachercentered yaitu guru hanya menyampaikan fisika sebagai produk dan siswa hanya menghafal informasi faktual. Oleh karena itu siswa hanya cenderung menghafal rumus-rumus saja tanpa memahami konsep fisika itu sendiri. Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada 6 siswa SMA di Kabupaten Jember. Hasil dari wawancara tersebut menyebutkan bahwa, guru mata pelajaran fisika pada saat proses pembelajaran berlangsung lebih sering memberikan rumusrumus fisika dalam bentuk jadi dan tidak memberikan penjelasan proses untuk mendapatkan rumus tersebut. Selain rumus, beberapa siswa juga mengatakan bahwa dalam pembelajaran guru lebih dominan menerangkan dengan metode ceramah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectMODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTIONen_US
dc.titlePENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DISERTAI METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA SMA (STUDI PADA KELAS X MIA SMAN ARJASA JEMBER)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record