Show simple item record

dc.contributor.advisorYuswadi, Hary
dc.contributor.authorARVIANI, WIDYA EKA
dc.date.accessioned2016-01-13T04:22:25Z
dc.date.available2016-01-13T04:22:25Z
dc.date.issued2016-01-13
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71294
dc.description.abstractPermasalahan mengenai sampah di Kabupaten Banyuwangi merupakan masalah yang cukup susah untuk dicari jalan keluarnya. Mengingat sampah merupakan hasil produksi dari aktifitas sehari-hari, jumlahnya dapat meningkat secara cepat. Hal tersebut mengakibatkan tidak semua sampah dapat terangkut ke TPA. Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Banyuwangi memiliki program yang bertujuan untuk mengurangi volume sampah. Program tersebut merupakan program pemberdayaan “Meredeka dari Sampah” yang mengambil sasaran ibu-ibu dasawisma di tiap RT untuk melakukan pengolahan sampah. Kelompok ibu-ibu dasawisma tersebut dijadikan sasaran program dengan alasan karena pada umumnya peran ibu rumah tangga berada pada sektor domestik yang cenderung identik dengan sampah dan limbah rumah tangga. Melalui praktik sosial ibu-ibu dasawisma seperti pengolahan sampah 3R dan menabung sampah, akan berpengaruh terhadap pengurangan volume sampah di kabupaten Banyuwangi. Permasalahan yang digali dari penelitian ini adalah bagaimana arus kehidupan sosial masyarakat di wilayah perkotaan Banyuwangi muncul melalui praktik sosial dasawisma. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Dalam menentukan informan penelitian, ditentukan dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik Focus Group Discussion (FGD), untuk mengungkapkan pemaknaan dari suatu kelompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu (Bungin, 2012:131). Teknik FGD ini tidak terlepas dari wawancara pribadi, maka dari itu metode observasi partisipasi juga digunakan untuk mengamati peristiwa yang terjadi sehari-hari dan informan dapat mengungkapkan lebih banyak dalam diskusi mengenai pengalamannya. Analisis teoritik yang berkaitan dengan penelitian ini ialah dengan adanya konsep community development melalui upaya pemberdayaan, ibu-ibu diarahkan untuk dapat mendiri dalam mengolah sampah rumah tangga masing-masing, dimana natinya akan berpengaruh terhadap perubahan lingkungan, budaya serta berpengaruh dari sisi ekonomi yang dihasilkan dari adanya pengolahan sampah. Konsep bottom up juga digunakan dalam menganalisa data. Konsep bottom up digunakan untuk menganalisa strategi dari DKP yang menjadikan ibu-ibu rumah tangga sebagai sasaran dari keberhasilan visi DKP yaitu “terwujudnya masyarakat Banyuwangi yang mandiri, bersih, asri, indah dan bercahaya”. Dengan menggunakan konsep bottom up, akan memunculkan partisipasi dari masyarakat lebih banyak. Sistem perencanaan harus didesain sesuai dengan respon masyarakat bukan hanya keterlibatan mereka begitu esensial dalam meraih komitmen, tetapi karena masyarakatlah yang mampu mempunyai informasi yang relevan yang tidak dapat dijangkau oleh perencana teknis atasan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPraktik Sosialen_US
dc.subjectMasyarakat Peduli Sampahen_US
dc.title“MERDEKA DARI SAMPAH” SEBAGAI PRAKTIK SOSIAL DALAM KEHIDUPAN SOSIAL MASYARAKAT PEDULI SAMPAHen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record