PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DENGAN MENERAPKAN TEORI BELAJAR BRUNNER BERBANTU JERUJI BAMBU DALAM PEMAHAMAN KONSEP PERKALIAN GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II SDN SUMBERLESUNG 05 LEDOKOMBO JEMBER TAHUN AJARAN 2009 / 2010
Abstract
Pembelajaran Kooperatif Model Student Teams Achievement Divisions (STAD)
Dengan Menerapkan Teori Belajar Brunner Berbantu Jeruji Bambu Dalam
Pemahaman Konsep Perkalian Guna Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Siswa Kelas II SDN Sumberlesung 05 Ledokombo Jember Tahun Ajaran
2009/2010 : Arus Budi P, 070210204253, 2010, 50 halaman; Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa dalam pembelajaran masih berpusat
pada guru. Siswa diam mendengarkan guru berceramah sehingga siswa pasif di dalam
kelas, hal ini sangat mengurangi tanggung jawab siswa atas tugas belajarnya.
Penerapan pembelajaran kooperatif model Student Teams Achievement Divisions
(STAD) dengan menerapkan teori belajar Brunner berbantu jeruji bambu dapat
menciptakan suasana pembelajaran yang membuat siswa aktif kreatif,
menyenangkan, meningkatkan keterampilan sosial dan membantu siswa dalam
memahami materi pelajaran melalui belajar secara berkelompok, sehingga diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk
mengetahui pelaksanaan pembelajaran pembelajaran kooperatif model Student Teams
Achievement Divisions (STAD) dengan menerapkan teori belajar Brunner berbantu
jeruji bambu dalam pemahaman konsep perkalian guna meningkatkan hasil belajar
matematika siswa kelas II SDN Sumberlesung 05 Ledokombo Jember tahun ajaran
2009 / 2010. (2) Untuk mengkaji aktivitas siswa pada pelaksanaan pembelajaran
kooperatif model Student Teams Achievement Divisions (STAD) dengan menerapkan
teori belajar Brunner berbantu jeruji bambu dalam pemahaman konsep perkalian guna
meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas II SDN Sumberlesung 05
Ledokombo Jember tahun ajaran 2009 / 2010. (3) Untuk menganalisis ketuntasan
hasil belajar pada pelaksanaan pembelajaran kooperatif model Student Teams
ix
Achievement Divisions (STAD) dengan menerapkan teori belajar Brunner berbantu
jeruji bambu dalam pemahaman konsep perkalian guna meningkatkan hasil belajar
matematika siswa kelas II SDN Sumberlesung 05 Ledokombo Jember tahun ajaran
2009 / 2010..
Penelitian dilaksanakan di SDN Sumberlesung 05 Ledokombo Jember, kelas
II yang terdiri dari 25 orang siswa, 11 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa
perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitiannya
adalah penelitian tindakan kelas sebanyak dua siklus. Teknik pengumpulan data
dengan observasi, wawancara, dan tes.
Pengambilan data dilaksanakan tanggal 4 Mei 2010 sampai dengan 20 Mei
2010. Data yang dikumpulkan berupa penilaian aktivitas siswa, aktivitas guru dan
skor tes. Hasil Penilaian pada siklus I pertemuan 1, aktivitas siswa mencapai 64 %,
aktivitas guru 83,33 %. Pertemuan 2, aktivitas siswa mencapai 76 %, aktivitas guru
83,33 %. Siklus II pertemuan 1, aktivitas siswa mencapai 88 %, aktivitas guru 95,83
%. Pertemuan 2, aktivitas siswa mencapai 92 %, aktivitas guru 95,83 %. Analisis
hasil tes akhir siklus I mencapai 84 %, dan tes akhir siklus II mencapai 92 %.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) penerapan pembelajaran
kooperatif model Student Teams Achievement Divisions (STAD) dengan menerapkan
teori belajar Brunner berbantu jeruji bambu untuk pemahaman konsep perkalian
dapat menciptakan suasana pembelajaran yang membuat siswa aktif kreatif, menarik
minat siswa untuk belajar, menumbuhkan kemampuan siswa dalam berinteraksi serta
saling bekerja sama sehingga dapat mengembangkan keterampilan sosial siswa; 2)
pembelajaran kooperatif model Student Teams Achievement Divisions (STAD)
dengan menerapkan teori belajar Brunner berbantu jeruji bambu dapat meningkatkan
aktivitas siswa dalam belajar. Hal ini dapat ditunjukkan pada analisis aktivitas siswa
dari awal pembelajaran hingga berakhirnya pembelajaran.; 3) Ketuntasan hasil belajar
siswa mengalami peningkatan, pada siklus I ketuntasan belajar secara klasikal
mencapai 84 % dan pada siklus II mencapai 92 %.