Show simple item record

dc.contributor.advisorHasan, M. Nur
dc.contributor.advisorPurwanto, Agung
dc.contributor.authorWIDIYA S, RIFKA
dc.date.accessioned2016-01-13T03:52:10Z
dc.date.available2016-01-13T03:52:10Z
dc.date.issued2016-01-13
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71263
dc.description.abstractPerang Dingin merupakan suatu peristiwa yang begitu penting bagi wajah dunia di mana negara-negara terpisah ke dalam blok, yaitu Blok Barat dan Blok Timur. Pada masa Perang Dingin tersebut Republik Rakyat Cina merupakan negara yang menjadi bagian dari Blok Timur yang berideologi komunis. Tetapi kemudian Republik Rakyat Cina justru berupaya untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat yang merupakan pemimpin Blok Barat yang berideologi liberal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika dunia berada dalam situasi Perang Dingin, tidaklah mudah bagi Republik Rakyat Cina yang merupakan bagian dari Blok Timur untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat sebagai pemimpin dari Blok Barat. Republik Rakyat Cina pun menggunakan kesempatan dalam Kejuaraan Ping-Pong dunia ke-31 di Nagoya, Jepang, pada tahun 1971 untuk menjalin hubungan dengan Amerika Serikat. Republik Rakyat Cina menggunakan permainan ping-pong sebagai awal dari upaya diplomasi dan pada akhirnya berhasil menjalin hubungan diplomatik resmi dengan Amerika Serikat pada tahun 1979. “Diplomasi Ping-Pong” pun telah menjadi awal upaya Republik Rakyat Cina dalam menjalin hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat pada masa Perang Dingin. Ketika memutuskan untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat, Republik Rakyat Cina memiliki berbagai pertimbangan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Terdapat faktor internal dan faktor eksternal yang menjadi pertimbangan bagi Republik Rakyat Cina untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat tersebut. Faktor internal antara lain adalah karena kondisi politik domestik yaitu kekuasaan Mao Zedong yang semakin kuat dan kondisi ekonomi yang berarti bahwa perekonomian Republik Rakyat Cina yang memburuk serta terdapat dinamika dalam Partai Komunis Cina (PKC) karena adanya pergeseran ideologis pada masa kepemimpinan setelah Mao Zedong. Kemudian faktor eksternal yang menjadi pertimbangan adalah karena adanya konflik antara Republik Rakyat Cina dan Uni Soviet serta pergeseran sikap Nikita Kruschev terhadap negara-negara Barat, kemudian Republik Rakyat Cina tidak diakui Amerika Serikat dalam organisasi internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serta adanya pergantian Presiden Amerika Serikat.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectRepublik Rakyat Cinaen_US
dc.subjectHubungan Diplomatiken_US
dc.subjectAmerika Serikaten_US
dc.subjectMasa Perang Dinginen_US
dc.titleUPAYA REPUBLIK RAKYAT CINA MENJALIN HUBUNGAN DIPLOMATIK DENGAN AMERIKA SERIKAT PADA MASA PERANG DINGINen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record