Show simple item record

dc.contributor.advisorRahmawati, Atik
dc.contributor.authorPutri, Prisca Arinda
dc.date.accessioned2016-01-13T03:31:48Z
dc.date.available2016-01-13T03:31:48Z
dc.date.issued2016-01-13
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71230
dc.description.abstractTunarungu wicara merupakan istilah yang digunakan untuk anak yang tidak dapat mendengar dan berbicara. Tidak dapat mendengar tersebut dapat dimungkinkan kurang dengar atau tidak mendengar sama sekali. Gangguan mendengar yang dialami anak tunarungu wicara menyebabkan terhambatnya perkembangan pada anak. Keberhasilan dari seorang ibu di Desa Kranjingan Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember didalam mengasuh anak yang Tunarungu Wicara hingga dapat menghantarkan anak yang tunarungu wicara tersebut dapat mandiri didalam kesehariannya serta dapat mampu pula meringankan beban kedua orang tuanya dari segi ekonomi, merupakan ketertarikan tersendiri bagi penulis untuk mengkaji tentang peran ibu dalam mengasuh anak tunarungu wicara (Studi Kasus Ibu SW di Desa Kranjingan Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis Penelitian Studi Kasus dengan teknik penentuan Informan dengan Purposive Sampling. Metode Analisis yang digunakan dalam Penelitian ini berdasarkan Triangulasi Sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran ibu dalam mengasuh anak dalam hal ini terkait dengan peran ibu dalam mengasuh anak di bidang pendidikan formal yaitu peran ibu sebagai pendamping utama anak, peran ibu dalam mengasuh anak dalam kegiatan beribadah dan keagamaaan yaitu peran ibu sebagai guru, mengajarkan sesuatu yang baru, melatih membimbing, mengarahkan serta memberikan penilaian baik berupa ”reward” dan ”punishment” yang mendidik , peran ibu dalam mengasuh anak dalam pekerjaaan dirumah yaitu peran ibu sebagai guru, peran ibu dalam mengasuh anak dalam penerapan norma atau aturan dirumah yaitu peran ibu sebagai pengatur kehidupan rumah tangga, serta peran ibu dalam mengasuh anak dalam kegiatan viii kemasyarakatan yaitu peran ibu sebagai guru. Hasil analisa yang didapat bahwa mengasuh anak tunarungu wicara lebih baik dan ideal jika ibu menggunakan pola asuh authoritative, pola pengasuhan authoritative ini memberikan kehangatan pada anak disertai dengan ketegasan, Ibu juga memberikan reward dan punishment kepada anak agar anak dapat mandiri dan disiplin dan anak tidak mengulangi kesalahannya lagi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPeran Ibuen_US
dc.subjectTunarungu Wicaraen_US
dc.titlePERAN IBU DALAM MENGASUH ANAK TUNARUNGU WICARA (Studi Kasus Ibu SW Di Desa Kranjingan Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record