Show simple item record

dc.contributor.advisorWijaya, Ketut Anom
dc.contributor.advisorSetiyono
dc.contributor.authorNIKMAH, NORMA LAILATUN
dc.date.accessioned2016-01-12T04:41:01Z
dc.date.available2016-01-12T04:41:01Z
dc.date.issued2016-01-12
dc.identifier.nim101510501089
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/71084
dc.description.abstractTebu (Saccarum officinarum) merupakan tanaman penghasil gula. Dari waktu ke waktu industri gula selalu mengalami berbagai masalah, sehingga Produksinya belum mampu mengimbangi besarnya dalam negeri. Beberapa persoalan yang menyebabkan adanya permasalahan pada industri gula nasional diantaranya adalah usaha penanaman tebu belum sepenuhya dilakukan secara profesional, jumlah areal penanaman tebu yang terus berkurang sebagai akibat dari konversi lahan pertanian menjadi lahan non-pertanian, peralihan penanaman tebu dari lahan sawah ke lahan kering, serta iklim yang tidak menentu serta ketidakefisienan pemupukan pada tebu yang mengakibatkan rendemen gula menjadi rendah. Nitrogen merupakan unsur hara makro yang di butuhkan oleh tanaman tebu. Pupuk nitrogen diperlukan untuk pertumbuhan daun dan batang tanaman tebu, kekurangan unsur nitrogen menyebabkan sintesis protein pada pada tanaman tebu akan meningkat sehingga dapat menurunkan kadar gula Pemupukan tanaman tebu yang dilakukan saat ini dengan menggunakan cara paket dosis mempunyai kelemahan yaitu setiap tanah memiliki kandungan N yang berbeda – beda sehingga menyebabkan suplai N yang berbeda beda pula Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh suplai N terhadap hasil panen tebu dan kadar gula serta respon pertumbuhan vegetatif tanaman tebu. Penelitian dilaksanakan di Agrotecnopark Desa Jubung Kabupaten Jember. Percobaan dimulai bulan juni sampai dengan Desember 2013 . Percobaan dilakukan dengan menggunakan varietas bululawang dengan 4 ulangan dan menggunakan Racangan Acak Kelompok yang terdiri dari 7 taraf suplai N, yaitu N1 = 231 Kg N/ ha, N2=252 Kg N/ ha, N3= 273 Kg N/ ha, N4= 294 Kg N/ ha, N5= 315 Kg N/ ha, N6= 336 Kg N/ ha, N7= 357Kg N/ ha Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam, jika terdapat hasil berbeda nyata maka dilakukan Uji Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) perlakuan N5 (315 kg/ha) memberikan kadar brix nira tertinggi sebesar 26,85 % sedangkan perlakuan N6 (336 kg/ha) memberikan berat segar batang tertinggi sebesar 8,08 kg/rumpun. (2) Perlakuan N5 (315 kg/ha) memberikan respon pertumbuhan vegetatif terbaik dengan parameter Lilit batang terbesar 10,03 cm, jumlah anakan terbanyak 5,55, kadar klorofil tertinggi 33.8 μmol/m² dan sudut daun 38,5º sedangkan pada perlakuan N6 (336 kg/ha) memberikan panjang batang tertinggi sebesar 204,85 cmen_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectRespon Pertumbuhan Vegetatifen_US
dc.subjectKadar Gulaen_US
dc.subjectTebu (Saccharum officinarum L)en_US
dc.subjectSuplai Nitrogenen_US
dc.titleRESPON PERTUMBUHAN VEGETATIF DAN KADAR GULA TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L) TERHADAP SUPLAI NITROGENen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record