Show simple item record

dc.contributor.advisorMiswar
dc.contributor.advisorUmmi Sholikhah
dc.contributor.authorDwi Fitriani
dc.contributor.authorMiswar
dc.contributor.authorUmmi Sholikhah
dc.date.accessioned2015-12-29T07:10:01Z
dc.date.available2015-12-29T07:10:01Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/69143
dc.description.abstractTanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan salah satu komoditas yang cukup straregis dan memegang peranan penting di sektor pertanian khususnya sub sektor perkebunan dalam perekonomian nasional. Dalam hal ini teknik secara konvensional kurang efektif untuk mendapatkan bibit yang diharapkan. Pada penelitian ini dilakukan teknik perbanyakan melalui kultur jaringan dengan perlakuan penambahan tiga macam asam amino pada media dengan konsentrasi yang berbeda masing – masing mulai dari taraf 0,25 mM; 0,5 mM dan 0,75 mM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian tiga macam asam amino dengan konsentrasi yang berbeda berdasarkan hasil yang diperoleh berbeda nyata terhadap parameter pengamatan jumlah tunas, jumlah tunas perkalus, rata-rata panjang tunas, dan tidak berbeda nyata pada parameter pengamatan persentase tunas terbentuk baik awal maupun akhir dan rata-rata jumlah akar. Glisin merupakan asam amino paling baik di banding dengan perlakuan kontrol dan asam amino yang lain, sedangkan konsentrasi asam amino paling baik adalah dengan menggunakan 0,25 mM.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUNEJen_US
dc.subjectTebu, Kultur jaringan, asam amino, konsentrasi.en_US
dc.titlePENGARUH PEMBERIAN ASAM AMINO (GLISIN, SISTEIN DAN ARGININ)en_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record