PENGARUH PEMBERIAN ASAM AMINO (GLISIN, SISTEIN DAN ARGININ)
Abstract
Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan salah satu komoditas yang cukup straregis dan memegang peranan penting di sektor pertanian
khususnya sub sektor perkebunan dalam perekonomian nasional. Dalam hal ini teknik secara konvensional kurang efektif untuk mendapatkan bibit yang
diharapkan. Pada penelitian ini dilakukan teknik perbanyakan melalui kultur jaringan dengan perlakuan penambahan tiga macam asam amino pada media
dengan konsentrasi yang berbeda masing – masing mulai dari taraf 0,25 mM; 0,5 mM dan 0,75 mM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan
pemberian tiga macam asam amino dengan konsentrasi yang berbeda berdasarkan hasil yang diperoleh berbeda nyata terhadap parameter pengamatan jumlah
tunas, jumlah tunas perkalus, rata-rata panjang tunas, dan tidak berbeda nyata pada parameter pengamatan persentase tunas terbentuk baik awal maupun akhir
dan rata-rata jumlah akar. Glisin merupakan asam amino paling baik di banding dengan perlakuan kontrol dan asam amino yang lain, sedangkan konsentrasi
asam amino paling baik adalah dengan menggunakan 0,25 mM.