• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Public Health
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Public Health
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    HUBUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN BEBAN KERJA FISIK DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN DENGAN KELELAHAN KERJA UMUM PADA PEKERJA MEBEL INFORMAL (STUDI DI INDUSTRI MEBEL KAYU KELURAHAN BUKIR KECAMATAN GADINGREJO KOTA PASURUAN)

    Thumbnail
    View/Open
    Fitri Nur'aini - 112110101020.pdf (4.109Mb)
    Date
    2015-12-28
    Author
    Nur’aini, Fitri
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kebisingan yang dihasilkan dari mesin-mesin yang digunakan dalam pembuatan mebel merupakan bahaya fisik yang dapat berdampak negatif bagi kesehatan manusia jika melebihi Nilai Ambang Batas (NAB). Kebisingan yang melebihi NAB dapat menyebabkan kelelahan kerja umum. Kelelahan kerja umum dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko seperti intensitas kebisingan, beban kerja fisik, usia, masa kerja, status gizi, lama kerja, dan sikap kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan intensitas kebisingan, beban kerja fisik, dan karakteristik reponden dengan kelelahan kerja umum pada pekerja mebel informal di Kelurahan Bukir, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di 9 mebel yang terpilih secara cluster random sampling dari 82 mebel yang ada di Kelurahan Bukir, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan. Responden dalam penelitian ini sebanyak 61 responden yang tersebar di 9 mebel yang sudah dipilih sebagai lokasi penelitian dan pengukuran intensitas kebisingan dilakukan pada 9 mebel dengan 3 titik setiap mebel. Metode pengumpulan data karakteristik reponden (usia, masa kerja, status gizi, lama kerja, dan sikap kerja) didapatkan dari hasil kuesioner, wawancara, dan observasi, beban kerja fisik didapat dengan mengukur denyut nadi secara manual pada arteri radialis, intensitas kebisingan didapat dari hasil pengukuran dengan menggunakan sound level meter, dan kelelahan kerja umum Kebisingan yang dihasilkan dari mesin-mesin yang digunakan dalam pembuatan mebel merupakan bahaya fisik yang dapat berdampak negatif bagi kesehatan manusia jika melebihi Nilai Ambang Batas (NAB). Kebisingan yang melebihi NAB dapat menyebabkan kelelahan kerja umum. Kelelahan kerja umum dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko seperti intensitas kebisingan, beban kerja fisik, usia, masa kerja, status gizi, lama kerja, dan sikap kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan intensitas kebisingan, beban kerja fisik, dan karakteristik reponden dengan kelelahan kerja umum pada pekerja mebel informal di Kelurahan Bukir, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di 9 mebel yang terpilih secara cluster random sampling dari 82 mebel yang ada di Kelurahan Bukir, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan. Responden dalam penelitian ini sebanyak 61 responden yang tersebar di 9 mebel yang sudah dipilih sebagai lokasi penelitian dan pengukuran intensitas kebisingan dilakukan pada 9 mebel dengan 3 titik setiap mebel. Metode pengumpulan data karakteristik reponden (usia, masa kerja, status gizi, lama kerja, dan sikap kerja) didapatkan dari hasil kuesioner, wawancara, dan observasi, beban kerja fisik didapat dengan mengukur denyut nadi secara manual pada arteri radialis, intensitas kebisingan didapat dari hasil pengukuran dengan menggunakan sound level meter, dan kelelahan kerja umumdidapatkan dari hasil pengukuran menggunakan reaction timer. Analisis statistik dilakukan menggunakan uji Spearman dan Chi-Square Test dengan α sebesar 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik responden, yaitu umur dengan kelelahan kerja umum (p = 0,681), distribusi pekerja dalam melakukan aktifitas kerja yang diterima oleh pekerja tidak berdasarkan jenjang umur sehingga kelelahan kerja umum dapat dirasakan oleh semua jenis umur. Masa kerja tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kelelahan kerja umum (p = 0,505), hal ini karena pekerja yang bekerja lama sudah terbiasa dengan pekerjaan yang dilakukannya sehingga tidak menimbulkan kelelahan kerja umum bagi dirinya. Status gizi mempunyai hubungan yang signifikan dengan kelelahan kerja umum (p = 0,000), semakin baik status gizi maka semakin baik pula tingkat kelelahan kerja umum. Lama kerja tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kelelahan kerja umum (p = 0,148). Sikap kerja duduk mempunyai hubungan yang signifikan dengan kelelahan kerja umum (p = 0,007), responden dengan sikap kerja yang tidak ergonomis pada umumnya dalam melakukan pekerjaannya seringkali jongkok dan membungkuk, tidak menggunakan penyangga atau kursi untuk duduk. Sikap kerja berdiri mempunyai hubungan yang signifikan dengan kelelahan kerja umum (p = 0,021). Beban kerja fisik mempuyai hubungan yang signifikan dengan kelelahan kerja umum (p = 0,000). Intensitas kebisingan mempuyai hubungan yang signifikan dengan kelelahan kerja umum (p = 0,000), kebisingan dapat memicu sejumlah keluhan perasaan lamban bekerja, daya tahan menurun dan keengganan untuk melakukan aktivitas, keluhan semacam itu merupakan gejala kelelahan kerja umum. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan bagi pemilik mebel hendaknya memperhatikan keselamatan dan kesehatan pekerja, memberikan waktu istirahat yang cukup bagi pekerja dan menyediakan alat pelindung telinga berupa ear muff atau ear plugs untuk melindungi telinga pekerja dari kebisingan saat bekerja. Instansi-instansi terkait seperti Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi hendaknya melakukan pembinaan dan pengawasan karyawan dibidang keselamatan dan kesehatan pekerja yaitu dengan melakukan penyuluhan dan sosialisasi mengenai pencegahan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Sedangkan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan hendaknya melakukan pembinaan dan pengawasan industri serta menerapkan prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada industri.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/68945
    Collections
    • UT-Faculty of Public Health [2304]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository