dc.description.abstract | Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain case
control. Populasinya adalah seluruh penderita kusta tipe Multi Bassiler yang Release
From Treatment maupun Non Release From Treatment sebesar 27 penderita.
Variabel bebasnya adalah faktro internal yang terdiri dari usia, jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dan sikap; faktor eksternal yang terdiri dari
dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan, dukungan tokoh masyarakat dan
akses terhadap pelayanan kesehatan. Variabel terikatnya adalah Non Release From
Treatment. Analisis yang digunakan adalah dengan statistik deskriptif. Hasil
ix
penelitian didapatkan bahwa faktor yang mempengaruhi Non Release From
Treatment penderita kusta tipe Multi Bassiler adalah faktor internal yang terdiri dari
umur (OR=0,15), pekerjaan (OR=0,31) dan sikap (OR=4); faktor eksternal yang
terdiri dari dukungan keluarga (OR=1,8) dan akses terhadap pelayanan kesehatan
(OR=0,63).
Hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh umur
penderita kusta terhadap Non Release From Treatment. Tida ada pengaruh jenis
kelamin penderia kusta terhadap Non Release From Treatment. Tidak ada pengaruh
pekerjaan penderita kusta terhadap Non Release From Treatment. Tidak ada pengaruh
pendidikan penderita kusta terhadap Non Release From Treatment. Tidak ada
pengaruh pengetahuan penderita kusta terhadap Non Release From Treatment.
Terdapat pengaruh sikap penderita kusta terhadap Non Release From Treatment.
Risiko Non Release From Treatment penderita kusta tipe Multi Bassiler 4 kali pada
penderita yang memiliki sikap negatif daripada penderita yang memiliki sikap positif.
Terdapat pengaruh dukungan keluarga penderita kusta tipe Multi Bassiler 1,8 kali
pada penderita yang tidak mendapat dukungan dari keluarga daripada penderita yang
mendapat dukungan dari keluarga.
Dari hasil penelitian ini dapat disarankan agar dalam meningkatkan kinerja
petugas, memperhatikan faktor motivasi petugas, intensif bagi petugas dan
pembinaan peningkatan kemampuan maupun dukungan terhadap petugas yang
berkesinambungan. Puskesmas diharapkan lebih mengoptimalkan sosialisasi dengan
penyuluhan kepada masyarakat sesuai dengan sosio kultural masyarakat setempat
yaitu dengan melibatkan dukungan tokoh masyarakat dan penggunaan bahasa Madura
dalam proses penyuluhan kesehatan sehingga pemahaman penderita mengenai
pengobatan kusta sesuai dengan yang disampaikan petugas kesehatan. | en_US |