Show simple item record

dc.contributor.advisorMumpuni W.W, Sri
dc.contributor.advisorWiyono, Hidayat Teguh
dc.contributor.authorArifanty, Mira
dc.date.accessioned2015-12-22T05:23:36Z
dc.date.available2015-12-22T05:23:36Z
dc.date.issued2015-12-22
dc.identifier.nim071810401098
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/68417
dc.description.abstractDrosophila melanogaster memiliki empat fase dalam siklus hidupnya, yaitu: telur, larva, pupa, dan dewasa. Siklus hidup tersebut dilalui dalam 9-10 hari. Siklus hidupnya dimulai dari telur, satu hari kemudian menjadi larva dan pada tahap larva mengalami dua kali pergantian kulit (instar), tiga hari kemudian larva akan menjadi pupa. Setelah delapan hingga sebelas hari, pupa akan berubah menjadi imago. Imago inilah yang disebut lalat buah dewasa. Drosophila melanogaster mengalami siklus selama 8-11 hari dalam suhu optimal. Suhu optimal yang dimaksud adalah suhu sekitar 25°C-28°C. Pada suhu ini lalat akan mengalami satu putaran siklus secara optimal. Sedangkan pada suhu rendah atau sekitar 18°C, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan siklus hidupnya relatif lebih lama dan lambat, yaitu: sekitar 18-20 hari. Pada suhu di atas 30°C, lalat dewasa yang tumbuh akan steril. Periode perkembangan Drosophila melanogaster dalam siklus hidupnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: suhu lingkungan, ketersediaan makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, dan intensitas cahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan suhu lingkungan terhadap jumlah anakan dan siklus hidup pada biakan D. melanogaster strain normal (n). Penelitian ini menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pengamatan dilakukan dengan menghitung jumlah anakan dari Drosophila melanogaster strain normal (n) yang dilakukan setiap hari mulai dari kemunculan imago pertama sampai telur habis dengan suhu lingkungan yang berbeda pada setiap tempat penelitian. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut terlihat adanya variasi rata-rata jumlah anakan F1 lalat buah (Drosophila melanogaster) strain normal (n) yang diletakkan pada tiga lokasi dan suhu yang berbeda. Rata-rata jumlah anakan F1 Drosophila melanogaster strain normal ± SD (Standart Deviasi) pada lokasi Jember (28°C - 30°C), Bondowoso (26°C - 27°C), dan Sempol (19°C - 21°C), berturut-turut adalah 419,32±112,040; 745,83±157,331; dan 583,72±133,175. Hasil tersebut kemudian dilanjutkan dengan uji LSD taraf 5%, diperoleh rata-rata jumlah anakan F1 Drosophila melanogaster strain normal yang terdapat di Jember berbeda nyata dengan jumlah anakan F1 Drosophila melanogaster strain normal yang terdapat di Bondowoso sedangkan jumlah anakan F1 Drosophila melanogaster strain normal yang terdapat di Sempol tidak berbeda nyata dengan jumlah anakan F1 Drosophila melanogaster strain normal yang terdapat di Jember dan di Bondowoso.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectBiakan Lalat Buah (Drosophila melanogaster Meigen) Strain Normal;en_US
dc.titlePERBEDAAN SUHU LINGKUNGAN TERHADAP JUMLAH ANAKAN DAN SIKLUS HIDUP PADA BIAKAN LALAT BUAH (Drosophila melanogaster Meigen) STRAIN NORMAL (n)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record