dc.description.abstract | Jagung manis merupakan salah satu komoditas pertanian yang patut
dikembangkan karena jagung manis memiliki keunggulan yang dapat bersaing
dengan jenis jagung biasa. Keunggulan jagung manis terletak pada kandungan
gulanya yang bisa mencapai dua sampai tiga kali lipat dari jagung biasa, nilai
ekonomi yang tinggi, serta produksinya yang relatif singkat. Salah satu faktor
yang menyebabkan kendala di lahan pertanaman jagung manis adalah adanya
gulma. Keberadaan gulma pada tanaman dapat menimbulkan persaingan yang
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman dan menurunkan hasil. Tujuan
dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh saat dan lama persaingan
gulma terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2010 - Februari 2011 di Desa
Temuasri, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 14 perlakuan 3 ulangan.
Adapun perlakuan yang diuji antara lain: P1 : bergulma 0 - 1 minggu setelah
tanam (mst), P2 : bergulma 0 - 2 mst, P3 : bergulma 0 - 3 mst, P4 : bergulma 0 - 4
mst, P5 : bergulma 0 - 5 mst, P6 : bergulma 0 - 6 mst, P7 : bergulma sampai
panen, P8 : bebas gulma sampai panen, P9: bergulma 7 mst - panen, P10 :
bergulma 6 mst - panen, P11 : bergulma 5 mst - panen, P12 : bergulma 4 mst -
panen, P13 : bergulma 3 mst - panen, P14 : bergulma 2 mst - panen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persaingan gulma perlakuan P5 dan P14
menghambat tinggi tanaman dan lama bergulma menurunkan biomassa tanaman
jagung manis. Saat dan lama persaingan gulma meningkatkan biomassa gulma.
Saat dan lama persaingan gulma tidak mempengaruhi panjang dan keliling
tongkol jagung manis. | en_US |