Perbanyakan Nematoda Entomopatogen Steinernema sp. Dengan Menggunakan Media Cair
Abstract
Steinernema sp. menjadi harapan baru bagi petani, karena diketahui
sebagai nematoda entomopatogen yang efektif, untuk mengendalikan beberapa
hama penting komoditas pertanian.
Kelebihan lain nematoda entomopatogen yaitu membunuh inangnya
dengan cepat sekitar 24-48 jam, tidak berbahaya bagi organisme bukan sasaran
dan lingkungan, dapat diproduksi secara massal dengan biaya yang relatif murah,
dapat diaplikasikan dengan mudah, serta kompaktibel dengan agens pengendali
hayati yang lain.
Produksi massal nematoda entomopatogen sudah banyak diteliti, dalam
perkembangan lebih lanjut nematoda dapat di produksi massal secara cair dalam
fermentor dengan kapasitas 15.000 liter. Pada saat ini perusahaan yang
memproduksi nematoda entomopatogen telah banyak menggunakan media cair
daripada media padat yang terlalu banyak memerlukan biaya dan tenaga kerja
yang lebih besar.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengendalian Hayati Jurusan
Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jember. Waktu
pelaksanaan penelitian dimulai sejak Januari hingga Agustus 2011. Penelitian ini
dirancang dengan menggunakan Rancangan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Faktorial dengan menggunakan dua faktor yaitu faktor A adalah Media dog food,
ekstrak usus dan usus yang di blender) dan Faktor B adalah Konsentrasi (1%, 2%
dan 3%). Masing-masing perlakuan tersebut diulang sebanyak 3 kali. Rata-rata
data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam yang kemudian diuji
perbandingan rata dengan uji Duncan pada taraf 5% dan Uji T untuk mengetahui
perbandingan antara media cair terbaik dengan pembiakan secara in vivo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbanyakan massal secara in vitro
dengan menggunakan kultur cair usus blender kosentrasi 3% minggu pertama
rata-rata menghasilkan 137333,33 juvenil infektif per 100 ml media. Hasil ini
hampir sepuluh kali lebih besar bila dibandingkan dengan hasil pembiakan secara
in vivo dalam tubuh larva Tenebrio molitor yang menghasilkan rata-rata 8123,66
juvenil infektif per larva dalam waktu yang sama selama 7 hari masa inkubasi.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]