Show simple item record

dc.contributor.authorDian Rahadi Nugroho
dc.date.accessioned2013-12-09T06:26:17Z
dc.date.available2013-12-09T06:26:17Z
dc.date.issued2013-12-09
dc.identifier.nimNIM051910101051
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/6747
dc.description.abstractDalam beberapa proses permesinan diperlukan cairan pendingin yang secara umum berfungsi untuk mendinginkan dan melumasi, disamping fungsi lain sebagai pembersih dan pembawa geram (pada proses permesinan). Sebagai pelumas dalam proses permesinan, cairan pendingin akan melumasi elemen pendukung mesin perkakas serta melindungi benda kerja dan komponen mesin perkakas dari korosi. Cairan pendingin dengan jenis water soluble oil atau cairan emulsi adalah cairan pendingin yang umum dipakai dalam proses permesinan. Produk cairan pendingin yang ditawarkan di pasaran juga bermacam – macam dan masing – masing mempunyai kandungan zat aditif yang berbeda – beda. Dalam pemakaiannya, cairan tersebut dicampur dengan air dengan perbandingan 1:20 atau 1:30 untuk cutting operation (lathe, milling, drilling) dan 1:40 sampai dengan 1:50 untuk proses grinding. Namun permasalahannya dalam melakukan fungsinya, efektifitas dari masing – masing cairan pendingin pasti berbeda – beda efektifitas dari cairan pendingin hanya dapat diketahui dengan melakukan serangkaian eksperimen atau percobaan permesinan. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari seberapa besar pengaruh perbedaan cairan pendingin dan perbandingannya dengan air terhadap respon yang diamati yaitu kekasaran permukaan. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan metode penyajian data menggunakan metode regresi berganda. Penelitian ini dilaksanakan di P4TK BMTI Bandung pada bulan November 2010. Dalam penelitian ini variabel yang dipilih adalah jenis cairan pendingin dan rasio perbandingannya dengan air. Cairan pendingin yang digunakan adalah ESSO, UNICORN, UNITED. Dan rasio perbandingannya dengan air yaitu 1:20, 1:30, 1:40. Proses permesinan yang vii viii dilakukan adalah freis vertikal menggunakan pahat end mill HSS 4 mata potong dengan diameter 10 mm pada baja karbon rendah St 37. Sedangkan kedalaman potong (a), kecepatan pemakanan (vf), dan kecepatan potong (v) adalah constant yaitu a = 1 mm, vf = 100 mm/min, dan v = 30 mm/min. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa faktor yang berpengaruh terhadap kekasaran permukaan adalah cairan pendingin, sedangkan rasio pencampuran cairan pendingin dengan air tidak menunjukkan pengaruh secara signifikan karena pada hasil analisa kekasaran permukaan menunjukkan perbedaan tipis dan tidak stabil. Hanya saja terdapat perbedaan efektifitas pada masing – masing cairan pendingin. Secara umum penggunaan cairan pendingin ESSO menghasilkan rata – rata kekasaran permukaan yang lebih rendah, diikuti UNICORN kemudian UNITED.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries051910101051;
dc.subjectEFEKTIFITAS CAIRAN PENDINGINen_US
dc.titleANALISIS EFEKTIFITAS CAIRAN PENDINGIN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES FREIS VERTIKALen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record