ANALISIS EFEKTIFITAS CAIRAN PENDINGIN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES FREIS VERTIKAL
Abstract
Dalam beberapa proses permesinan diperlukan cairan pendingin yang secara
umum berfungsi untuk mendinginkan dan melumasi, disamping fungsi lain sebagai
pembersih dan pembawa geram (pada proses permesinan). Sebagai pelumas dalam
proses permesinan, cairan pendingin akan melumasi elemen pendukung mesin
perkakas serta melindungi benda kerja dan komponen mesin perkakas dari korosi.
Cairan pendingin dengan jenis water soluble oil atau cairan emulsi adalah cairan
pendingin yang umum dipakai dalam proses permesinan. Produk cairan pendingin
yang ditawarkan di pasaran juga bermacam – macam dan masing – masing
mempunyai kandungan zat aditif yang berbeda – beda. Dalam pemakaiannya, cairan
tersebut dicampur dengan air dengan perbandingan 1:20 atau 1:30 untuk cutting
operation (lathe, milling, drilling) dan 1:40 sampai dengan 1:50 untuk proses
grinding. Namun permasalahannya dalam melakukan fungsinya, efektifitas dari
masing – masing cairan pendingin pasti berbeda – beda efektifitas dari cairan
pendingin hanya dapat diketahui dengan melakukan serangkaian eksperimen atau
percobaan permesinan. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari seberapa besar
pengaruh perbedaan cairan pendingin dan perbandingannya dengan air terhadap
respon yang diamati yaitu kekasaran permukaan.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan metode penyajian data
menggunakan metode regresi berganda. Penelitian ini dilaksanakan di P4TK BMTI
Bandung pada bulan November 2010. Dalam penelitian ini variabel yang dipilih
adalah jenis cairan pendingin dan rasio perbandingannya dengan air. Cairan
pendingin yang digunakan adalah ESSO, UNICORN, UNITED. Dan rasio
perbandingannya dengan air yaitu 1:20, 1:30, 1:40. Proses permesinan yang
vii
viii
dilakukan adalah freis vertikal menggunakan pahat end mill HSS 4 mata potong
dengan diameter 10 mm pada baja karbon rendah St 37. Sedangkan kedalaman
potong (a), kecepatan pemakanan (vf), dan kecepatan potong (v) adalah constant yaitu
a = 1 mm, vf = 100 mm/min, dan v = 30 mm/min.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa faktor yang berpengaruh terhadap
kekasaran permukaan adalah cairan pendingin, sedangkan rasio pencampuran cairan
pendingin dengan air tidak menunjukkan pengaruh secara signifikan karena pada
hasil analisa kekasaran permukaan menunjukkan perbedaan tipis dan tidak stabil.
Hanya saja terdapat perbedaan efektifitas pada masing – masing cairan pendingin.
Secara umum penggunaan cairan pendingin ESSO menghasilkan rata – rata
kekasaran permukaan yang lebih rendah, diikuti UNICORN kemudian UNITED.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4163]