PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA KARTU MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMPN 10 JEMBER
Abstract
Ilmu Pengatahuan Alam (IPA) adalah suatu kumpulan teori yang sistematis,
penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam melalui metode ilmiah
serta menuntut sikap ilmiah. Berdasarkan hasil wawancara terbatas dengan guru IPA
di SMPN 10 Jember diperoleh informasi bahwa hasil belajar IPA siswa masih rendah
yaitu sekitar 20% siswa yang menuntaskan hasil belajarnya dengan KKM 76. Proses
pembelajaran IPA mengalami beberapa kendala, yaitu siswa kurang optimal saat
mengikuti pembelajaran sehingga pemahaman konsep siswa kurang baik dan
berakibat siswa hanya menghafal materi yang disampaikan oleh guru. Kedua, IPA
dianggap pelajaran yang sangat sulit sehingga siswa kurang antusias dalam belajar
yang berakibat hasil belajar yang diperoleh siswa rendah. Ketiga, dalam kegiatan
pembelajaran siswa juga kurang aktif bertanya tentang permasalahan yang
disampaikan oleh gurunya sehingga kemampuan berpikir kritis siswa juga rendah.
Salah satu pembelajaran alternatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
discovery learning disertai media kartu masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk (1) mengkaji pengaruh model pembelajaran discovery learning disertai media
kartu masalah terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPA di
SMPN 10 Jember, (2) mengkaji pengaruh model pembelajaran discovery learning
disertai media kartu masalah terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di
SMPN 10 Jember.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian
adalah post-test only control group design. Tempat penelitian ditentukan
menggunakan cara purposive sampling area. Sampel penelitian ditentukan dengan
cara cluster random sampling. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 10 Jember.
Teknik dan instrumen pengumpulan data penelitian ini adalah tes, observasi,
dokumentasi, dan wawancara. Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian adalah Independent-Sample T-test dengan bantuan SPSS 16.
Hasil analisis Independent-Sample T-test untuk menguji hiotesis 1 diperoleh
hasil Sig.(1-tailed) sebesar 0.026. Nilai signifikansi 0.026≤0.05 maka H0 ditolak dan
Ha diterima sehingga kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen lebih baik
dari kelas kontrol. Hasil analisis Independent-Sample T-test untuk menguji hipotesis
2 kompetensi sikap diperoleh hasil analisis Independent-Sample T-test Sig. (1-tailed)
sebesar 0.006. Nilai signifikansi 0.006≤0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima
sehingga hasil belajar kompetensi sikap kelas eksperimen lebih baik daripada kelas
kontrol. Hasil belajar kompetensi ketrampilan Sig.(1-tailed) adalah 0.0005. Nilai
signifikansi 0.0005≤0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima sehingga hasil belajar
kompetensi ketrampilan kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hasil
belajar kompetensi pengetahuan diperoleh hasil Sig.(1-tailed) adalah 0.075. Nilai
signifikansi 0.075˃0.05 maka H0 diterima dan Ha ditolak meskipun hasil belajar
kompetensi pengetahuan kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah: (1) model pembelajaran discovery learning disertai media kartu masalah
berpengaruh signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dalam
pembelajaran IPA di SMPN 10 Jember, dan (2) model pembelajaran discovery
learning disertai media kartu masalah berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar
kompetensi sikap siswa dalam pembelajaran IPA di SMPN 10 Jember, model
pembelajaran discovery learning disertai media kartu masalah berpengaruh signifikan
terhadap hasil belajar kompetensi ketrampilan siswa dalam pembelajaran IPA di
SMPN 10 Jember, dan model pembelajaran discovery learning disertai media kartu
masalah tidak berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar kompetensi pengetahuan
siswa dalam pembelajaran IPA di SMPN 10 Jember.