dc.description.abstract | Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang
mempelajari fenomena-fenomena yang berkaitan dengan alam. Salah satu
permasalahan yang muncul pada pembelajaran fisika di SMAN Arjasa yaitu
rendahnya hasil belajar siswa dimana nilai ulangan harian dari beberapa siswa di
kelas X SMAN Arjasa kurang dari KKM. Salah satu alternatif untuk mengatasi
permasalahan tersebut adalah melalui penerapan model Inkuiri Terbimbing disertai
teknik Mind Mapping, yang diharapkan menjadikan siswa di SMAN Arjasa aktif saat
pembelajaran dan mampu meningkatkan hasil belajar fisika. Tujuan penelitian ini
adalah: (1) mengkaji pengaruh penerapan model Inkuiri Terbimbing disertai teknik
Mind Mapping terhadap kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran fisika di
kelas X SMAN Arjasa, (2) mengkaji pengaruh penerapan model Inkuiri Terbimbing
disertai teknik Mind Mapping terhadap kemampuan afektif siswa pada pembelajaran
fisika di kelas X SMAN Arjasa, dan (3) mendeskripsikan kemampuan psikomotor
siswa selama pembelajaran fisika dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri
terbimbing disertai teknik mind mapping di SMAN Arjasa.
Jenis penelitian ini adalah penelitian quasy eksperimen dengan control-group
post-test only design. Tempat penelitian ditentukan melalui metode purposive
sampling area, yaitu di SMAN Arjasa. Penentuan sampel penelitian menggunakan
metode purposive sampling untuk menentukan sampel kelas yang akan dipilih yaitu
kelas X, dan cluster random sampling untuk menentukan sampel siswa yang akan
dipilih. Penentuan sampel siswa yang akan dipilih dilakukan setelah uji homogenitas terhadap populasi dari kelas X. Data kemampuan afektif dan psikomotor siswa
diperoleh melalui observasi, sedangkan kemampuan kognitif siswa berdasarkan nilai
post-test. Wawancara dan dokumentasi diperlukan sebagai data pendukung. Metode
analisis untuk menguji hipotesis penelitian pada kemampuan kognitif dan afektif
siswa menggunakan uji Independent sample t-test berbantuan SPSS 16.
Berdasarkan analisis uji t menggunakan nilai post test kelas eksperimen dan
kelas kontrol dengan signifikansi sebesaar 0,05, diperoleh nilai Sig. (1-tailed) sebesar
0,473. Sesuai kriteria pengujian, karena nilai Sig.= 0,473 lebih besar dari α = 0,05,
maka dapat dinyatakan penerapan model inkuiri terbimbing diertai teknik mind
mapping tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai kemampuan kognitif
siswa. Berdasarkan analisis uji t menggunakan hasil observasi kemampuan afektif
siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan signifikansi sebesaar 0,05,
diperoleh nilai Sig. (1-tailed) sebesar 0,088. Sesuai kriteria pengujian, karena nilai
Sig.= 0,088 lebih besar dari α = 0,05, maka dapat dinyatakan penerapan model
inkuiri terbimbing diertai teknik mind mapping tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap nilai kemampuan afektif siswa. Berdasarkan persentase perolehan
kemampuan psikomotor siswa kelas eksperimen pada pertemuan 1 sebesar 74, 52%,
pertemuan 2 sebesar 77,05%, dan pertemuan 3 sebesar 86,50%, sehingga rata-rata
perolehan kemampuan psikomotor siswa kelas eksperimen sebesar 79,36% dan
tergolong dalam kriteria baik.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian ini
adalah: (1) Penerapan model inkuiri terbmbing disera teknik mind mapping tidak
berpengaruh terhadap kemampuan kognitif siswa;(2) Penerapan model inkuiri
terbmbing disera teknik mind mapping tidak berpengaruh terhadap kemampuan
afektif siswa, dan (3) Kemampuan psikomotor siswa menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing disertai teknik mind mapping tergolong dalam
kriteria baik. | en_US |