PENGEMBANGAN LKS BERBENTUK POP UP DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA POKOK BAHASAN ALAT-ALAT OPTIK DI SMP KABUPATEN JEMBER
Abstract
LKS adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan
penyelidikan atau pemecahan masalah. LKS memuat sekumpulan kegiatan mendasar
yang harus dilakukan siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya
pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus
ditempuh. Berdasarkan hasil wawancara terbatas dengan guru IPA di SMPN 7
Jember, diketahui bahwa siswa merasa jenuh dan tidak tertarik dengan penggunaan
LKS pada pelajaran IPA terutama fisika. Hal ini dikarenakan penggunaan LKS yang
cenderung membosankan. Hanya terbatas pemberian materi oleh guru, menghafalkan
rumus dan mengerjakan soal. Tidak hanya itu saja, kemasan LKS yang cenderung
sama dengan buku ajar membuat siswa kurang ada ketertarikan untuk membacanya.
LKS yang beredar saat ini lebih banyak menguraikan tentang ringkasan materinya
dan latihan soal saja tanpa ada pendeskripsian gambar yang lebih untuk menarik
minat belajar dan pemahaman siswa. Salah satu bahan ajar dengan kemasan yang
unik dan menarik adalah LKS pop up. Oleh karena itu, tujuan penelitian untuk
mengetahui validitas LKS pop up, kreativitas siswa, dan hasil belajar siswa setelah
melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS pop up.
Subjek penelitian pengembangan ini adalah siswa kelas VIII D SMP Negeri 7
Jember dengan jumlah siswa sebanyak 40 orang. Metode pengambilan sampel
dilakukan dengan metode simple random sampling adalah pemilihan subjek
penelitian secara acak dari seluruh populasi.. Penelitian ini dilaksanakan pada
semester genap tahun ajaran 2014/2015. Sumber data dari penelitian ini adalah berupa hasil validasi LKS, lembar observasi kreativitas siswa serta hasil post test
siswa setelah menggunakan bahan ajar IPA berupa komik edukasi.
Berdasarkan hasil validasi oleh beberapa ahli, LKS pop up ini termasuk dalam
kategori cukup valid, sehingga LKS ini cukup layak digunakan dalam kegiatan
pembelajaran setelah melalui proses revisi. Hasil analisa data dari lembar observasi
kreativitas siswa menyatakan bahwa kreativitas siswa secara keseluruhan termasuk
dalam kategori kreatif. Hal itu menunjukkan bahwa setelah menggunakan LKS pop
up memunculkan sikap kreatifitas siswa. Sesuai pemaparan mengenai hasil belajar
pada masing-masing ranah dapat diketahui bahwa nilai afektif dan nilai psikomotorik
yang tinggi belum tentu menghasilkan nilai kognitif yang tinggi pula. Dari
perhitungan hasil belajar secara classical dengan cara mengakumulasikan rata-rata
dari hasil belajar pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa di kelas sesuai
dengan rumusan yang telah disepakati SMPN 7 Jember didapatkan hasil belajar
sebesar 74 yang termasuk dalam kategori sedang. Perolehan hasil belajar yang
berkategori sedang ini telah mengindikasikan bahwa siswa telah memiliki
kemampuan-kemampuan yang diharapkan setelah mendapatkan pengalaman
belajaranya.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan dapat disimpulkan bahwa 1)
bahan ajar LKS pop up termasuk pada kategori cukup valid dan layak digunakan
dalam kegiatan pembelajaran; 2) Kreatifitas siswa setelah melakukan kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan LKS pop up pada pokok bahasan alat-alat optik
termasuk dalam kategori kreatif; 3) Hasil belajar IPA siswa secara classical setelah
melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan LKS pop up pada pokok
bahasan alat-alat optik adalah sedang.
Collections
- UT-Faculty of Law [6214]