PENGUKURAN INDEKS BIAS ALKOHOL DENGAN MENGGUNAKAN INTERFEROMETER MICHELSON
Abstract
RINGKASAN
Pengukuran Indeks Bias Alkohol dengan Menggunakan Interferometer
Michelson; Hartijah Fasilatifa, 081810201001; 2013; 38 halaman; Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember.
Indeks bias suatu material didefinisikan sebagai perbandingan kecepatan
cahaya dalam vakum dengan kecepatan cahaya dalam suatu material tersebut.
Indeks bias dapat digunakan untuk mengetahui komposisi dari suatu larutan
misalnya untuk mengetahui konsentrasi larutan. Pengukuran indeks bias dapat
dilakukan dengan menggunakan beberapa metode antara lain dengan metode
interferometri yang meliputi interferometer Rayleigh, Mach-Zender, Fabry- Perot
dan interferometer Michelson. Interferometer Michelson memiliki keunggulan
dalam visibilitas pola interferensi yang dihasilkan dan sering digunakan dalam
pengukuran yang melibatkan perubahan panjang lintasan optik (optical path
length) yang kecil. Sehingga dalam penelitian digunakan interferometer
Michelson untuk mengetahui perubahan konsentrasi isobutanol terhadap indeks
bias.
Langkah awal penelitian adalah dengan mempersiapkan alat dan bahan
yang diperlukan. Penelitian dilakukan dalam ruangan dengan temperatur yang
telah diatur oleh air conditioner pada suhu 26°C. Setelah peralatan dirangkai
maka tahap selanjutnya adalah melakukan kalibrasi indeks bias terhadap aquades
dan isobutanol dengan menggunakan interferometer Michelson. Kalibrasi indeks
bias dilakukan dengan mengamati perubahan jumlah frinji yang teramati pada
layar pengamatan sebelum dan setelah diletakkan wadah sampel yang berisi
aquades di antara beam splitter dan movable mirror. Dengan menggunakan
persamaan indeks bias terhadap perubahan konsentrasi dan jumlah frinji
dihasilkan nilai indeks bias aquades adalah 1,3165 dengan nilai diskrepansi 1,2%.
Langkah selanjutnya dalam penelitian adalah melakukan pengambilan data
perubahan jumlah frinji terhadap perubahan konsentrasi isobutanol. Perubahan
konsentrasi dalam penelitian dilakukan dengan mengurangi konsentrasi isobutanol
yaitu melalui penambahan volume aquades dengan rentang volume 0,2 ml dan
volume maksimal larutan dalam wadah adalah 2,6 ml sehingga diperoleh 10 data
konsentrasi isobutanol yaitu 8%, 15%, 23%, 31%, 38%, 46%, 54%, 62%, 69%
dan 77%.. Penelitian dilakukan dengan lima kali pengulangan terhadap perubahan
jumlah frinji untuk 1 data konsentrasi. Diameter daerah pengamatan perubahan
jumlah frinji yang digunakan adalah 20 cm.
Dalam penelitian ini dihasilkan dua korelasi yaitu korelasi antara
perubahan konsentrasi isobutanol terhadap perubahan jumlah frinji dan korelasi
antara perubahan konsentrasi isobutanol terhadap perubahan indeks bias yang
dinyatakan dalam bentuk grafik. Berdasarkan grafik yang dihasilkan, kenaikan
konsentrasi berbanding linier dengan perubahan jumlah frinji karena dengan
kenaikan konsentrasi isobutanol mengakibatkan rapat molekul isobutanol yang
terlarut semakin banyak sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan perbedaan
lintasan optik (OPLD) dan beda fase berkas sinar laser yang melalui larutan
isobutanol. Dengan adanya beda fase yang cukup besar maka perubahan jumlah
frinji yang teramati pada layar semakin besar. Dengan adanya perubahan OPLD
dan beda fase yang besar maka mengindikasikan bahwa indeks bias larutan
isobutanol bertambah. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kenaikan
konsentrasi larutan isobutanol berbanding linier terhadap kenaikan nilai indeks