dc.description.abstract | Jember Icon adalah bangunan yang direncanakan memiliki 17 lantai yang
terdiri dari mall, rumah sakit, sekolah, dan hotel. Pengembangan Jember Icon akan
mengakibatkan bangkitan perjalanan yang mempengaruhi kinerja jalan di sekitarnya.
Analisa dampak lalu lintas telah dilakukan oleh pihak pengembang. Analisis yang
dilakukan pengembang menggunakan bangunan pembanding yang berada di
Surabaya yaitu Siloam Hospital dan City of Tomorrow untuk memprediksi bangkitan.
Surabaya dan Jember memiliki karakteristik kota, jumlah penduduk, dan kondisi
ekonomi yang berbeda sehingga dilakukan kajian ulang dengan mengunakan
bangunan pembanding di Jember. Pada penelitian ini digunakan software PTV Vistro
untuk membantu dalam perhitungan kinerja jaringan jalan. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui kinerja jaringan jalan akibat pembangunan Jember Icon dan
mendapatkan alternatif terbaik jika terjadi masalah akibat pengembangan Jember
Icon.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan
analisis. Metode observasi dilakukan dengan cara melakukan survey secara langsung
di lapangan untuk mendapatkan data bangkitan dari bangunan pembanding yang telah
ditentukan. Metode analisis yaitu melakukan analisis data bangkitan dari bangunan
pembanding untuk memprediksikan besar bangkitan Jember Icon, distribusi
perjalanan, kinerja jaringan jalan tanpa pengembangan dan dengan pengembangan
menggunakan PTV Vistro. Analisis tanpa pengembangan yaitu analisis kinerja jalan
sebelum adanya pengembangan Jember Icon sedangkan analisis dengan
pengembangan yaitu analisis setelah adanya pengembangan Jember Icon.
Hasil analisis dampak lalu lintas pada kondisi eksisting tanpa pengembangan
menunjukkan kinerja jaringan jalan sudah mengalami penurunan yang ditandai
dengan semakin bertambahnya nilai tundaan dan derajat kejenuhan pada setiap tahun
analisis. Kondisi terburuk terjadi pada tahun 2020 dimana tundaan dan derajat
kejenuhan tertinggi simpang Argopuro mencapai 341,51 det/smp dan 1,419, untuk
simpang tak bersinyal kondisi terburuk terjadi pada simpang Cokroaminoto dengan
tundaan dan derajat kejenuhan mencapai 78,17 det/smp dan 1,095. Hasil prediksi
bangkitan ketika semua fungsi bangunan pada Jember Icon beroperasi dapat
menghasilkan total bangkitan 907 smp/jam untuk hari kerja dan 893 smp/jam untuk
hari libur. Analisis dampak lalu lintas dengan pengembangan dilakukan secara
bertahap karena setiap fungsi bangunan pada Jember Icon tidak beroperasi secara
bersamaan. Tahun 2016 pembebanan lalu lintas hanya akibat bangkitan mall dan
sekolah, tahun 2017 pembebanan ditambah dengan bangkitan rumah sakit. Untuk
tahun 2018 dan tahun 2020 pembebanan lalu lintas telah dilakukan secara total akibat
bangkitan dari seluruh fungsi bangunan. Penambahan bangkitan Jember Icon
mengakibatkan nilai tundaan dan derajat kejenuhan bertambah tinggi pada setiap
tahun analisis. Setelah adanya pengembangan nilai tundaan dan derajat kejenuhan
mengalami kenaikan sebesar 6,4% dan 2,9% dari kondisi sebelumnya.
Manajemen dan rekayasa lalu lintas yang dapat digunakan untuk mengatasi
dampak yang timbul dari pembangunan Jember Icon yaitu dengan melakukan
optimasi fase pada simpang bersinyal Argopuro. Optimasi fase yang dilakukan yaitu
dengan menambah nyala waktu hijau menjadi 35 detik lengan Hayam Wuruk, 36
detik pada lengan Gajah Mada, dan masing-masing 19 detik untuk lengan Argopuro
dan Imam Bonjol. Dengan adanya optimasi nilai tundaan rata-rata mengalami
penurunan 26,23% dan derajat kejenuhan 15%. | en_US |