dc.description.abstract | Produksi kacang hijau dari tahun 2011-2012 mengalami penurunan sebesar
8,4% sedangkan kebutuhan kacang hijau nasional terus meningkat. Salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi adalah dengan rekayasa
mikroklimat pada tanaman kacang hijau yaitu dengan menerapkan sistem tanam
tumpangsari dengan tanaman jagung sebagai naungan. Tanaman kacang hijau bisa
ditumpangsarikan dengan jagung karena pada dasarnya tanaman kacang hijau adalah
tanaman C3 yang dapat hidup dan berkembang dengan intensitas cahaya yang lebih
rendah. Dalam penerapan sistem tanam tumpangsari memerlukan varietas yang sesuai
karena varietas kacang hijau memiliki karakteristik yang berbeda – beda sehingga
apabila ditanam dengan tanaman jagung, maka akan memiliki pertumbuhan dan hasil
yang berbeda – beda pula.
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui interaksi sistem tanam
dan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau, (2) untuk
mengetahui pengaruh sistem tanam tumpangsari terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman kacang hijau, (3) untuk mengetahui pengaruh varietas terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau.
Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Agroteknopark Universitas
Jember, Desa Jubung, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur
pada bulan Februari 2013 sampai dengan April 2013. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor yang diulang
sebanyak 2 kali. Faktor pertama adalah sistem tanam yang terdiri dari 2 sistem,
yaitu sistem tanam monokultur dan sistem tanam tumpangsari. Faktor kedua
adalah varietas yang terdiri dari 9 varietas, yaitu Vima 1, Kutilang, Perkutut,
Murai, Kenari, Sriti, Walet, Betet, dan Lokal Karangploso. | en_US |