Show simple item record

dc.contributor.advisorHayati, Nunung Nuring
dc.contributor.advisorHasanuddin, Ahmad
dc.contributor.authorSETIAWAN, GRENDY FIRMA
dc.date.accessioned2015-12-07T06:18:27Z
dc.date.available2015-12-07T06:18:27Z
dc.date.issued2015-12-07
dc.identifier.nim111910301009
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66875
dc.description.abstractEvaluasi Perubahan Arus Lalu Lintas Satu Arah Di Kota Jember ;Grendy Firma Setiawan, 111910301009; 2015; 52 Halaman; Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Jember. Kepadatan Penduduk Di Kabupaten Jember dari 664 Jiwa/ km² pada tahun 2000, menjadi 707 jiwa/ km² pada tahun 2010. Perkembangan pembangunan di pusat kota Jember yang cukup pesat dan diiringi dengan adanya beban lalu lintas di ruas segmen jalan tertentu maka mengakibatkan level of service (los) dengan kategori tingkat pelayanan D. Serta belum adanya keseimbangan antara sarana dan prasarana transportasi yang tersedia, melatar belakangi untuk melakukan perubahan arah lalu lintas pada Kawasan Pasar Tanjung Jember. Menurut perhitungan, hasil kinerja ruas jalan yang mengalami level of service (los) rendah adalah ruas Jalan A. Yani dengan derajat kejenuhan sebesar 1,1434. Peningkatan derajat kejenuhan (DS) juga terjadi diruas Jalan Trunojoyo dengan derajat kejenuhan sebesar 0,7392. Penelitian ini menganalisis dan mengetahui seberapa besar perubahan kinerja lalu lintas sebelum dan sesudah adanya perubahan arah lalu lintas di Kawasan Pasar Tanjung Jember, menggunakan Formulir UR-1, UR-2 dan UR-3 dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI 1997 dan menggunakan analisa uji t berpasangan (paired t-test). Hasil analisis menunjukkan pengaruh perubahan arah lalu lintas. Pada segmen Bank Mega jalan A.Yani, pada tahun 2013 sebesar 0,8075 naik menjadi 1,1434 pada tahun 2015. Pada segmen jalan SPBU A.Yani, pada data 2013 derajat kejenuhan sebesar 0,9739 meningkat menjadi 1,1473. Pada segmen jalan Trunojoyo setelah simpang Semar derajat kejenuhan meningkat dari 0,7211 menjadi 0,7392. Pada jalan Gajah Mada masih di katakan aman karena pada tahun 2013, segmen tersebut memiliki derajat kejenuhan sebesar 0,2899. Hal tersebut disebabkan karena ruas jalan Gajah Mada memiliki enam lajur namun untuk lebar lajur efektifnya hanya empat lajur karena sisi kanan dan sisi kiri viii digunakan sebagai lahan parkir. Tahun 2015, derajat kejenuhan segmen tersebut mengalami kenaikan menjadi 0,3505. Bila dianalisis terhadap total volume di seluruh ruas yang diteliti, kemacetan juga disebabkan oleh pertumbuhan kendaraan. Pada tahun 2013 total volume kendaraan sebesar 342460 kendaraan, pada tahun 2015 sebesar 399526 kendaraan. Setelah dianalisis didapatkan selisih sebesar 57066 kendaraan. Total volume kendaraan tahun 2013 dijumlahkan tahun 2015 maka sebesar 741986, Sehingga didapatkan angka pertumbuhan kendaraan sebesar 8 % dan diperoleh angka t hitung sebesar 7,395 > t tabel 2,056. Dari uji statistika secara keseluruhan kinerja lalu lintas setelah perubahan arah lalu lintas di pusat kota Jember menunjukkan perubahan yang signifikan. Dari ratarata hasil uji-t berpasangan (paired t-test) terhadap nilai Derajat Kejenuhan (DS). Didapatkan nilai t hitung > t tabel yaitu t hitung │2,82 │> t tabel │2,056│. Dapat disimpulkan dengan adanya perubahan arah lalu lintas di kawasan Pasar Tanjung terjadi perubahan terhadap kinerja lalu lintas pusat Kota Jember. Kebijakan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan jika dilihat dari perhitungan derajat kejenuhan (DS) untuk merubah arah lalu lintas di kota Jember hanya berdampak baik di kawasan Pasar Tanjung. Namun disisi lain kebijakan tersebut hanya memindahkan kemacetan di segmen jalan A Yani yang mengalami titik jenuh tinggi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectARUS LALU LINTASen_US
dc.titleEVALUASI PERUBAHAN ARUS LALU LINTAS SATU ARAH DI KOTA JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record