RESPON PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP APLIKASI BERBAGAI DOSIS PUPUK KASCING DENGAN PEMBERIAN AIR YANG BERBEDA
Abstract
Kakao (Theobroma cacao L) merupakan salah satu komoditas perkebunan
penting penyumbang devisa negara. Sumbangan devisa dari produksi kakao pada
akhir tahun 2010 sebesar US $1,6 Miliar. Pengembangan tanaman kakao dapat
dilakukan dengan pemenuhan bibit yang bermutu tinggi. Ada dua faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan bibit yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor
internal berasal dari dalam tanaman seperti ketahanan gen terhadap serangan
hama penyakit, sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi adalah
penggunaan media tanam. Media tanam dalam pembibitan kakao dapat
menggunakan limbah hasil budidaya cacing yang disebut pupuk kascing. Kascing
merupakan pupuk yang kaya akan unsur hara, mampu meningkatkan kemampuan
mengikat air media tanam dan mudah didapat dan dikembangkan oleh petani.
Pertumbuhan bibit kakao tergantung pula pada ketersediaan air. Kebutuhan bibit
kakao terhadap air dapat dibantu dengan cara penyiraman. Air dapat menunjang
pertumbuhan bibit kakao apabila diberikan sesuai kebutuhan tanaman, dan dapat
pula menghambat apabila diberikan secara kurang maupun berlebih sehingga
diperlukan pengkajian dengan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi pengaruh aplikasi berbagai dosis pupuk kascing dan pemberian
air yang berbeda terhadap pertumbuhan bibit kakao.
Penelitian dilaksanakan mulai bulan Desember 2014 sampai Maret 2015 di
Rumah Plastik, Fakultas Pertanian, Universitas Jember. Percobaan disusun
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial 4x4 dengan tiga
ulangan. Faktor pertama adalah aplikasi dosis pupuk kascing yang terdiri dari 4
taraf yakni M0 (tanah dan kompos dengan perbandingan 2:1), M1 (100g
kascing/polibag), M2 (200g kascing/polibag), M3 (300g kascing/polibag). Faktor
kedua adalah pemberian air yang terdiri dari 4 taraf yakni A1 (100% kapasitas
lapang), A2 (75% kapasitas lapang), A3 (50% kapasitas lapang), A4 (25% kapasitas lapang). Variabel pengamatan terdiri dari 1) luas daun (cm2), 2) jumlah
daun (helai), 3) tinggi tanaman (cm), 4) diameter batang (mm), 5) berat basah
total (g), 6) berat kering total (g).
Interaksi aplikasi berbagai dosis pupuk kascing dan pemberian air
berpengaruh nyata terhadap luas daun, jumlah daun, berat basah total, serta berat
kering total. Kombinasi perlakuan yang dinilai efektif untuk menunjang
pertumbuhan bibit kakao adalah M1A2 (100g pupuk kascing dan 75% kapasitas
lapang). Aplikasi perlakuan berbagai dosis pupuk kascing berpengaruh terhadap
variabel tinggi tanaman serta diameter batang. Aplikasi pupuk kascing yang
dinilai optimal sebanyak 100g/polibag (M1) dan 200g/polibag (M2). Perlakuan
pemberian air memberikan pengaruh tidak nyata pada semua variabel
pengamatan.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]