Show simple item record

dc.contributor.advisorHermiyanto, Bambang
dc.contributor.advisorSyamsunihar, Anang
dc.contributor.authorHURIYAH, Saadatul
dc.date.accessioned2015-12-07T04:34:00Z
dc.date.available2015-12-07T04:34:00Z
dc.date.issued2015-12-07
dc.identifier.nim111510501104
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66839
dc.description.abstractKonsumsi produk kakao dunia meningkat sebesar 10% antara tahun 2002 sampai 2010 di beberapa negara. Data ICCO (2012) menyebutkan bahwa tingkat konsumsi kakao mencapai 5.540.000 ton pada tahun 2010. Semakin meningkatnya permintaan kakao dunia tersebut, maka perlu dilakukan peningkatan produktivitas kakao melalui pengembangan dan penyediaan bahan tanam. Data Lembaga Riset Perkebunan Indonesia (2008), menyebutkan bahwa kebutuhan bibit kakao pada tahun 2008 sebanyak 75 juta per tahun, baik kebutuhan untuk revitalisasi maupun untuk program diluar revitalisasi. Sedangkan bahan tanam yang dapat disediakan sekitar 36-50 juta per tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa ketersediaan bibit kakao perlu ditingkatkan. Upaya penyediaan bibit kakao yang berkualitas dapat dilakukan dengan teknologi ramah lingkungan seperti asosiasi bakteri fotosintetik Synechococus sp. dan cendawan mikoriza arbuskular yang berperan dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman. Peningkatan pertumbuhan bibit kakao perlu didukung dengan pemberian pupuk rock phosphate sebagai sumber energi dalam metabolisme tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur laju pertumbuhan bibit kakao yang berasosiasi dengan bakteri Synechococus sp. dan cendawan mikoriza arbuskular pada berbagai dosis rock phosphate. Penelitian dilaksanakan di Greenhouse Agronomi, Laboratorium Biologi Tanah serta Laboratorium Kesuburan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Jember, berlangsung dari Desember 2014 sampai Maret 2015. Rancangan percobaan menggunakan metode rancangan petak terbagi (split plot design) dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama ialah inokulasi mikroorganisme yakni inokulasi bakteri Synechococus sp. dan cendawan mikoriza arbuskular (M) terdiri dari 4 taraf. Faktor kedua aplikasi rock phosphate (P) terdiri dari 6 taraf. Variabel pengamatan meliputi pengukuran N dan P jaringan (%), jumlah daun (helai), tinggi tanaman (cm), diameter batang tanaman (mm), laju pertumbuhan (g/hari), berat kering akar (g), berat kering tanaman (g), persentase infeksi akar (%) serta parameter pendukung meliputi kadar N dan P tanah, suhu dan kelembaban udara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan antara inokulasi bakteri Synechococus sp. dan cendawan mikoriza arbuskular dengan aplikasi rock phosphate 7,5 g/tanaman memberikan persentase infeksi akar sebesar 53,33 % yang menghasilkan laju pertumbuhan, berat kering tanaman dan berat kering akar bibit kakao tertinggi. Inokulasi bakteri Synechococus sp. dan cendawan mikoriza arbuskular dapat meningkatkan serapan P2O5 dan N-total jaringan bibit kakao. Namun, aplikasi dosis rock phosphate berpengaruh tidak nyata dalam meningkatkan pertumbuhan bibit kakao. Dosis optimum pupuk rock phosphate dengan inokulasi cendawan mikoriza arbuskular untuk meningkatkan pertumbuhan bibit kakao ialah 6,34 g/tanaman atau setara dengan 660,42 kg/ha dengan inokulasi cendawan mikoriza arbuskular 50 spora/ 10 g.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKAKAO (Theobroma cacao L.)en_US
dc.subjectBAKTERI SYNECHOCOCUS SP.en_US
dc.subjectCENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULARen_US
dc.subjectROCK PHOSPHATEen_US
dc.titleLaju Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma Cacao L.) yang Berasosiasi dengan Bakteri Synechococus Sp. dan Cendawan Mikoriza Arbuskular pada Berbagai Dosis Rock Phosphateen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record