dc.description.abstract | Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu buah yang
penting karena sudah sejak lama dikenal sebagai bumbu yang memberikan rasa
pedas pada aneka masakan serta obat. Permintaan akan cabai cukup besar maka
perlu diadakan tehnik budidaya tanaman cabai untuk menghasilkan pertumbuhan
dan produksi yang baik, bila kebutuhan unsur hara dapat terpenuhi. Pemupukan
dosis pupuk nitrogen diharapkan dapat menjadi alternatif dalam meningkatkan
produksi cabai serta meningkatkan kadar capsaicin pada buah cabai.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemngaruh varietas dan kadar
pemberian dosis pupuk nitrogen terhadap kadar capsaicin pada buah cabai rawit.
Penelitian dilaksanakan di Desa Sumber Sari, Kelurahan Tegal Gede. Kabupaten
Jember. Uji capsaicin dengan Analisis kualitatif metode KLT (kromatografi lapis
tipis), dimulai pada bulan 1 Desember 2014 sampai dengan 9 April 2015.
Penelitian ini dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok
(RAK) faktorial, terdiri dari 2 faktor dengan 4 ulangan. Masing-masing faktor
tersebut adalah Faktor pertama yaitu varietas cabai rawit (V) yang terdiri atas 2
taraf yaitu : V1= cabai rawit baskara, V2 = cabai rawit ngantang. Faktor kedua
adalah dosis pupuk Urea (U) yang terdiri atas 4 taraf yaitu : U0= Kontrol (tanpa
pupuk urea), U1 : 100 kg/ha setara dengan 22 g/pot (6 kali aplikasi, 15 HST dan
30 HST : 2,75 gram, 45 dan 60 HST : 3,6 gram, 75 HST dan 90 HST : 4,5 gram),
U2 : 200 kg/ha setara dengan 44 g/pot (6 kali aplikasi, 15 HST dan 30 HST : 5,5
gram, 45 dan 60 HST : 7,3 gram, 75 HST dan 90 HST : 9,1 gram), U3 : 300 kg/ha
setara dengan 66 g/pot (6 kali aplikasi, 10 HST dan 20 HST : 8,5 gram, 30 dan
60 HST : 11 gram, 40 HST dan 50 HST : 13,7 gram). Uji lanjut dengan metode
duncan 5%.
Hasil penelitian menunjukan bahwa varietas cabai dan pemberian dosis
pupuk urea berpengaruh nyata pada variabel jumlah buah pertanaman.
Sedangkan cabai rawit Ngantang memiliki kandungan capsaicin lebih tinggi
dibandingkan dengan varietas Baskara. Cabai rawit Ngantang dengan perlakuan
pupuk urea 22 gram pertanaman memiliki kadar capsaicin tertinggi yaitu 111
μg/g, sedangkan varietas baskara dengan perlakuan yang sama memiliki kadar
capsaicin 29 μg/g. | en_US |