EFEKTIVITAS PENYULUHAN DENGAN KARTU KUARTET BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK USIA 8-10 TAHUN
Abstract
Pencegahan penyakit gigi dan mulut di Indonesia masih merupakan masalah
yang belum terpecahkan. Prevalensi nasional masalah gigi dan mulut adalah 25,9
persen. Pelaksanaan kegiatan pencegahan adalah dengan promosi kesehatan. Promosi
kesehatan dapat dilakukan dalam bentuk penyuluhan. Media penyuluhan kesehatan
gigi yang dilakukan saat ini masih menggunakan pendekatan konvensional dan
cenderung kurang menarik minat anak. Permainan kartu kuartet dipilih karena
menyenangkan dan keberadaannya tidak asing bagi siswa, materi dalam kartu kuartet
disajikan dalam bentuk gambar yang dilengkapi dengan keterangan.
Pemilihan responden dengan usia 8-10 tahun berdasarkan pada anjuran WHO
untuk melakukan penelitian kesehatan gigi, pada usia tersebut lebih kooperatif.
Permasalahan gigi dan mulut pada anak-anak di SD Karangrejo 02 masih tinggi yaitu
mencapai 76,04 % walaupun telah dilakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
dengan metode ceramah. Hasil tersebut menunjukkan perhatian anak kurang optimal
sehingga diperlukan pengembangan yang kreatif dan inovatif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penyuluhan dengan
kartu kuartet berbasis multimedia terhadap pengetahuan kesehatan gigi dan mulut
pada anak usia 8-10 tahun.
Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental dengan rancangan
penelitian non randomized control group pre-test post-test. Pendekatan menggunakan
cross sectional. Penelitian dilakukan di SDN Karangrejo 02 pada bulan oktober 2014.
Populasi penelitian berjumlah 128 siswa kemudian diambil sampel 58 siswa. Sampel
dibagi menjadi 2 kelompok diberikan penyuluhan dengan metode ceramah dengan
demonstrasi model gigi dan penyuluhan dengan kartu kuartet berbasis multimedia.
Variabel penelitian ini adalah pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yang diukur
dengan kuisoner. Data pre-test dan post-test ditabulasi kemudian dilakukan uji
normalitas menggunakan uji kolmogorov smirnov dan uji homogenitas dengan uji
levene. Uji selanjutnya dengan independent T test pada data pre-test, kemudian untuk
melihat peningkatan sebelum dan sesudah penyuluhan dilakukan uji paired T test.
Perbedaan efektivitas pada kedua metode penyuluhan dilakukan uji independent T
test.
Setiap kelompok penyuluhan mengalami peningkatan pengetahuan kesehatan
gigi dan mulut yang terlihat dari selisih antara skor post-test dan skor pre-test.
Kelompok penyuluhan dengan metode ceramah dengan demonstrasi model gigi
mengalami peningkatan rata-rata skor pengetahuan kesehatan gigi dan mulut sebesar
3,06 dan pada penyuluhan dengan menggunakan kartu kuartet berbasis multimedia
mengalami peningkatan sebesar 3,20. Tetapi tidak terdapat perbedaan pada efektivitas
antara dua metode penyuluhan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kartu kuartet berbasis
multimedia efektif untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]