PENGARUH PERLAKUAN EKSTRAK ABU SEKAM PADA TANAMAN PADI TERHADAP VIABILITAS BENIH SETELAH DISIMPAN
Abstract
Peningkatan produksi benih sering kali mengalami hambatan diantaranya
adalah alih fungsi lahan dan semakin meningkatnya luas lahan kritis. Salah satu
contoh lahan kritis adalah lahan bekas industri batu bata. Adanya kenyataan
seperti ini maka diperlukan adanya rehabilitasi lahan bekas industri batu bata,
yaitu dengan memanfaatkan ekstrak abu sekam. Pemberian ekstrak abu sekam
diharapkan dapat mengurangi efek negatif dari lahan suboptimal terhadap
tanaman, karena abu sekam ini memiliki kandungan silika hingga 93%. Secara
umum, pemberian pupuk silikon dapat memperbaiki fungsi fisiologi tanaman dan
meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan
kerebahan akibat penggenangan. Aplikasi ekstrak abu sekam sebagai sumber
silikon pada tanaman menghasilkan benih yang sehat dengan kulit benih yang
tebal untuk bisa mempertahankan viabilitas dan daya simpan yang lama. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi perlakuan ekstrak
abu sekam pada tanaman padi terhadap viabilitas benih setelah disimpan.
Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan Perumnas Patrang Jember dan
laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Jember. Penelitian
dimulai pada bulan September 2012 sampai Januari 2013. Perlakuan pada
penelitian ini meliputi dua faktor yaitu faktor konsentasi ekstrak abu sekam (S)
dan faktor frekuensi pemberian ekstrak abu sekam (F). Faktor konsentrasi ekstrak
abu sekam meliputi S0 = konsentrasi pemberian ekstrak abu sekam 0%, S1 =
konsentrasi pemberian ekstrak abu sekam 4%, S2 = konsentrasi pemberian ekstrak
abu sekam 8%, dan S3 = konsentrasi pemberian ekstrak abu sekam 12%. Faktor
frekuensi pemberian meliputi F1 = setiap tiga minggu sekali, F2 = setiap dua
minggu sekali, dan F3 = setiap satu minggu sekali.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi 12% ekstrak abu sekam
menghasilkan pengaruh berbeda nyata terhadap nisbah kulit benih, sedangkan
vii
konsentrasi 4% ekstrak abu sekam sebagai sumber silikon menghasilkan pengaruh
berbeda nyata terhadap daya hantar listrik, daya berkecambah dan indeks
kecepatan berkecambah setelah disimpan. Pemberian silikon mempertebal kulit
benih sehingga dapat mengurangi kerusakan mekanik dan kebocoran metabolit
sehingga daya simpan benihnya dapat bertahan lebih lama dan viabilitasnya tetap
tinggi. Frekuensi satu minggu sekali pemberian ekstrak abu sekam menunjukkan
hasil yang berbeda nyata terhadap daya hantar listrik. Sedangkan interaksi
perlakuan konsentrasi ekstrak abu sekam dan frekuensi pemberian menunjukkan
pengaruh berbeda nyata terhadap berat 1000 biji dengan rekomendasi perlakuan
yang paling optimal yaitu aplikasi 4% ekstrak abu sekam dengan frekuensi setiap
tiga minggu sekali (F1S1).
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4297]