dc.description.abstract | Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan manajemen kesehatan, dimanfaatkan untuk
peningkatan upaya kesehatan di Puskesmas melalui perencanaan, penggerakan,
pelaksanaan, pengawasan, pengendalian. Keterlambatan dalam pengiriman laporan
SP2TP Puskesmas Umbulsari mencapai 100% artinya setiap bulan selalu telambat
dalam mengirim laporan SP2TP yang seharusnya laporan tersebut dikirim paling
lambat setiap tanggal 10 pada bulan berikutnya (Ditjen Binkesmas. 1997a). Puskesmas Umbulsari mengirimkan laporan bulanan LB1 pada bulan Februari– Agustus dikirim menjadi satu sekaligus pada tanggal 16 September 2013 yang
seharusnya menjadi laporan rutin setiap bulannya, tidak melaporkan laporan profil
Puskesmas dan tidak tersedia buku panduan SP2TP di Puskesmas Umbulsari. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan dilaksanakan di wilayah
kerja Puskesmas Umbulsari Kabupaten Jember, teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling, informan kunci dalam penelitian ini adalah
kepala Puskesmas Umbulsari serta petugas koordinator laporan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Jember. Informan utama dalam penelitian ini adalah koordinator SP2TP
dan penanggung jawab program Puskesmas dan informan tambahan dalam penelitian
ini adalah pelaksana kegiatan di Pustu, Polindes, dan Ponkesdes dan petugas
penerima laporan di Dinas Kesehatan Jember. Kajian konsep penelitian ini terdiri dari
input, proses pelaksanaan dan output dari SP2TP.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa input pelaksanaan SP2TP di wilayah
kerja Puskesmas Umbulsari petugas belum pernah mengikuti pelatihan SP2TP dan
pelatihan komputer dan kurangnya keterampilan petugas dalam menjalankan komputer. Pengetahuan dan pemahaman petugas tentang tahapan proses SP2TP
kurang, formulir SP2TP ada dan tersedia namun tidak lengkap, di wilayah tidak ada
form pencatatan SP2TP. Metode pelaksanaan masih dengan cara manual dan setiap
bulannya untuk LB1 terlambat, proses pelaksanaan SP2TP di wilayah Puskesmas
Umbulsari kurang koordinasi dan komunikasi, tidak ada penghargaan khusus yang
diberikan oleh Dinas Kesehatan kepada Puskesmas dalam pencapain keberhasilan
kegiatan pelaporan, begitu juga dengan punishment, secara keseluruhan tahap
pelaporan tidak sesuai dengan buku pedoman SP2TP, Puskesmas Umbulasari telah
mengolah data SP2TP namun tidak lengkap, pengawasan dan pengendalian
(controling) dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jember melalui supervisi
setahun sekali yang terintegrasi tidak khusus untuk pelaporan saja. Output yang
dihasilkan dari proses SP2TP data yang tidak akurat karena Puskesmas Umbulsari
dan Dinas Kesehatan tidak melakukan pemeriksaan kembali sehingga tidak bisa
dipastikan bahwa data tersebut bebas dari kesalahan, data yang terlambat atau tidak
tepat waktu. Hasil pengolahan data dari proses SP2TP yang berupa informasi
kesehatan tidak dimanfaatkan secara maksimal oleh Puskesmas.
Dinas Kesehatan perlu meningkatkan supervisi dengan cara pendampingan
teknis pengolahan data secara berkala dan terjadwal, penghargaan dapat diberikan
kepada Puskesmas yang telah berhasil dalam pengelolan SP2TP dan sanksi atau
teguran untuk Puskesmas yang terlambat dan tidak lengkap dalam pelaporannya
sehingga pemicuan Puskesmas yang telah berhasil dalam pengelolahan SP2TP bisa
menjadi contoh bagi Puskesmas yang. Dinas Kesehatan perlu menata kembali
prosedur pengelolaan SP2TP serta mempertegas pelaksanaan prosedur pengelolaan
SP2TP pada tingkat Puskesmas agar terwujud persamaan pengertian tentang SP2TP,
agar pengelolan SP2TP sesuai dengan pedoman SP2TP oleh Direktorat Jenderal
Pembinaan Kesehatan Masyarakat. Perlunya pemanfaatan secara maksimal informasi
kesehatan oleh Puskesmas dan Dinas Kesehatan agar laporan yang dikirim bukan
hanya sebatas tumpukan berkas laporan saja. | en_US |