UJI INOKULASI DAN KEMAMPUAN GANDA ISOLAT RHIZOBIUM PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merril).
Abstract
Kedelai adalah salah satu tanaman polong – polongan yang menjadi bahan
dasar makanan pokok seperti tahu, tempe, kecap, susu kedelai, tepung, minyak
dan masih banyak lagi kegunaan lainnya. Selain sebagai pangan, tanaman ini juga
digunakan sebagai pupuk hijau dan pakan ternak karena kadar protein yang
terkandung didalamnya cukup tinggi. Hasil penelitian selama ini memberikan
informasi bahwa tanaman kedelai merupakan salah satu tanama n legume yang
sebagian besar kebutuhan nitrogennya berasal dari hasil fiksasi/penambatan N
Salah satu faktor paling umum yang membatasi kemampuan legume untuk fiksasi
N
2
adalah ketiadaan angka yang cukup dari rhizobia efektif dalam tanah.
Keberadaan bakteri yang mempunyai aktifitas yang tinggi sangat tergantung
pada lingkungan hidupnya, Populasi bakteri pada daerah perakaran lebih dominan
dibandingkan dengan diluar derah perakaran. Hal ini disebabkan adanya
intervensi akar terhadap aktivitas mikrobia. Tinggi. Rhizobia adalah bakteri
pemfiksasi nitrogen yang membentuk nodula akar dalam tanaman legume. Salah
satunya adalah rhizobium yang tergolong dalam Genus Bradyrhizobium. sekarang
terdapat 5 spesies yakni : Bradyrhizobium elkani, Bradyrhizobium japonicum
(Biasa disebut Rhizobium Japonicum, Bradyrhizobium liaoningense,
Bradyrhizobium yuanmingensem Bradyrhizobium canarisense.
Penelitian dilaksanakan di Green House Tanah Jurusan Ilmu Tanah
Fakultas Pertanian Universitas Jember pada bulan Oktober 2012 hingga Mei
2013. Penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap, yakni uji inokulasi isolate
rhizobium murni pada media hogland dan uji inokulasi isolat rhizobium pada
media tanah. Analisis dilakukan pada saat masa vegetatif yakni 45 hst, dengan
respon tanaman yang akan diamati adalah Jumlah populasi rhizobium, jumlah
bintil akar, ketersediaan N dan P tanah, serapan N dan P jaringan, serta tinggi
tanaman.
Hasil penelitian ini mengarah pada efektifitas dan infeksifitas rhizobium
sehingga mampu membentuk bintil akar. Beberapa interaksi terjadi dalam
penelitian ini seperti jumlah populasi bakteri yang dihasilkan efektif pada tanah
bekas kedelai dibandingkan dengan tanah bekas jagung, namun jumlah populasi
tidak selalu mempengaruhi jumlah nodulasi yang mampu dibentuk ole h bakteri.
Pada data kadar N tanah dengan kadar N jaringan juga memiliki data yang saling
berhubungan dan isolat yang paling berpengaruh adalah isolat rhizobium kacang
panjang. Interaksi antara P tanah dan serapan P oleh jaringan tanaman memiliki
faktor tanah dan inokulan yang sama dalam pengambilan unsur hara yakni tanah
bekas jagung dengan isolat rhizobium kacang panjang. Pada kandungan tanah
tertinggi perlakuan tanah diberi tambahan batuan fosfat, dapat dikatakan bahwa P
yang ditambahkan kedalam tanah mampu di dekomposisi baik oleh mikrobia
viii
2
.
tanah dan paling utama juga dapat dibantu oleh asam – asam organik yang
dikeluarkan oleh akar dan juga hasil kerja bakteri rhizobium. Sedangkan P yang
diserap oleh tanaman lebih banyak yang tanpa pupuk karena tanaman memerlukan
lebih untuk metabolisme kerja tanaman.
ix
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]