dc.description.abstract | Cekaman kekeringan merupakan suatu kondisi di mana kebutuhan air
tanaman tidak terpenuhi. Menurut Bray (1997), cekaman kekeringan disebabkan
kekurangan suplai air di daerah perakaran. Cekaman kekeringan pada umumnya
dapat mempengaruhi aspek fisiologi dan morfologinya. Secara fisiologi tanaman
akan mengalami perubahan dalam proses fotosintesisnya karena air yang
dibutuhkan saat fotosintesis tidak terpenuhi, selain itu terjadinya cekaman
kekeringan akan mengakibatkan terbentuknya ROS (Reactive Oxygen Species)
yang dapat memacu terjadinya kerusakan sel tanaman. Untuk mencegah
terjadinya kerusakan sel, tanaman melakukan netralisir dengan memproduksi
senyawa metabolik antioksidan salah satunya berupa protein antioksidan. Hal ini
dilakukan tanaman dalam rangka melakukan adaptasi terhadap stres lingkungan
yang berupa cekaman kekeringan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan
kandungan protein antioksidan pada bibit melinjo umur 3 bulan setelah pemberian
senyawa Polyethylene Glycol (PEG) untuk mengkondisikan cekaman kekeringan.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor
yaitu konsentrasi PEG berbeda, 0%; 2,5%; 5% dan 10%. Parameter yang diamati
pertumbuhan tanaman, kandungan total protein terlarut, aktivitas protein
antioksidan dan pola pita protein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter
pertumbuhan bibit melinjo menunjukkan berbeda tidak nyata dengan pemberian
PEG kecuali pada rasio akar tajuk dan kandungan klorofil total, sedangkan
Kandungan total protein dan aktivitas antioksidan semakin meningkat sejalan
dengan semakin tingginya pemberian konsentrasi PEG, yaitu pada 10% PEG
didapatkan kandungan total protein 24,34 mg/g, aktivitas peredaman ABTS
91,16% dengan nilai IC50 2,67±0,05 μg/mL). Pola pita protein menunjukkan
adanya pola pita berbeda pada perlakuan 10% PEG. | en_US |