ANALISIS NILAI TAMBAH SERTA KELAYAKAN FINANSIAL AGROINDUSTRI KERIPIK SINGKONG DI KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER
Abstract
Singkong sebagai tanaman yang cukup potensial, tentunya singkong sudah
sepatutnya untuk dikembangkan. Salah satu komoditas yang banyak digunakan
sebagai bahan baku agroindustri adalah singkong, selain dapat digunakan sebagai
penganekaragaman menu rakyat, juga mempunyai prospek yang penting sebagai
bahan baku industri. Kebutuhan konsumsi singkong yang terus meningkat belum
memiliki suatu artian tanpa disertai adanya upaya untuk meningkatkan nilai
tambah secara ekonomi. Dituntut adanya keahlian dari sumberdaya manusia untuk
mampu mengolahnya agar produk olahan singkong tersebut dapat dimanfaatkan
dalam jangka waktu yang lebih lama dan lebih menarik serta variatif.
Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui nilai tambah pada
agroindustri berbahan baku singkong menjadi olahan keripik singkong di
Kecamatan Patrang Kabupaten Jember; (2) untuk mengetahui pendapatan dan
efisiensi penggunaan biaya produksi pada agroindustri keripik singkong di
Kecamatan Patrang Kabupaten Jember; (3) untuk mengetahui kondisi kelayakan
usaha secara finansial pada agroindustri keripik singkong di Kecamatan Patrang
Kabupaten Jember. Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja
(purposive method). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dan analitik. Metode pengambilan contoh dalam penelitian ini teknik
total sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis
nilai tambah, analisis pendapatan, analisis R/C ratio dan analisis kelayakan
finansial.
Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) Nilai tambah singkong pada
agroindustri keripik singkong adalah positif ditunjukkan dengan nilai sebesar Rp
3.767,12 per kilogram bahan singkong; (2) Pendapatan agroindustri keripik
singkong per hari proses produksi adalah menguntungkan yakni sebesar Rp
164.978,09. Penggunaan biaya produksi pada agroindustri berbahan baku
vii
singkong menjadi keripik singkong adalah efisien yang ditunjukkan dengan nilai
R/C ratio sebesar 1,59; (3) Agroindustri keripik singkong di Kecamatan Patrang
secara finansial layak untuk diusahakan dengan kriteria investasi NPV positif
sebesar Rp 220.808.984,00; Net B/C sebesar 7,91; Gross B/C sebesar 1,35; IRR
sebesar 26% dan jangka waktu pengembalian modalnya adalah 1,26 tahun yang
berlaku pada tingkat suku bunga 10,69%. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan
bahwa agroindustri keripik singkong di Kecamatan Patrang tidak peka terhadap
peningkatan biaya bahan baku sebesar 10% dan peka terhadap penurunan harga
jual keripik singkong sebesar 27%.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]