Show simple item record

dc.contributor.advisorKhoiri, Abu
dc.contributor.advisorTri H, Yennike
dc.contributor.authorWahyuni, Eka
dc.date.accessioned2015-12-03T06:31:31Z
dc.date.available2015-12-03T06:31:31Z
dc.date.issued2015-12-03
dc.identifier.nim102110101031
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/66188
dc.description.abstractJawa Timur memiliki capaian AKI dan AKB yang masih tergolong tinggi, Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten yang menyumbangkan AKI dan AKB yang tinggi. Menurut data dari Dinas Kesehatan Jember, untuk tahun 2013 capaian AKI sebesar 101,30 per 100.000 KH dan capaian AKB sebesar 11,65 per 1000 KH. Salah satu upaya untuk penanggulangan AKI dan AKB, Pemerintah Kabupaten Jember melakukan upaya pemenuhan kualitas dan kuantitas bidan dengan cara menempatkan bidan desa sebanyak 590 bidan desa baik PNS maupun PTT. Permasalahan yang ada adalah angka AKI dan AKB di Kabupaten Jember masih tergolong tinggi dan capaian program KIA dan KB masih jauh dari target. Pada tahun 2013, Puskesmas Gladak Pakem merupakan Puskesmas yang memiliki capaian program KIA dan KB terendah. Hal di atas terjadi karena tugas dan fungsi bidan desa yang tercantum dalam kewenangannya semakin bertambah dengan melaksanakan program Pemerintah lainnya seperti desa siaga. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis beban kerja bidan desa dalam melaksanakan kewenangannya di wilayah kerja Puskesmas Gladak Pakem Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang berdasarkan waktunya merupakan penelitian cross sectional, beban kerja subyektif diteliti dengan menggunakan metode NASA-TLX dan beban kerja obyektif diteliti dengan menggunakan metode time and motion study. Penelitian ini berlokasi di Puskesmas Gladak Pakem, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Responden dari penelitian ini berjumlah 4 (empat) orang bidan desa di wilayah kerja Puskesmas Gladak Pakem Kaupaten Jember. Data primer dari penelitian ini merupakan data mengenai beban kerja subyektif dan beban kerja obyektif bidan desa. Data beban kerja subyektif dikumpulkan dengan menggunakan instrumen NASA-TLX dan beban kerja obyektif dikumpulkan dengan menggunakan formulir time and motion study. Hasil penelitian beban kerja subyektif dengan menggunakan metoda NASA-TLX menunjukkan bahwa beban kerja subyektif mempunyai skor tertinggi pada dimensi tuntutan mental sebesar 27% dan berkontribusi sebesar 80, tuntutan fisik sebesar 20% dan berkontribusi sebesar 70, dan tingkat usaha sebesar 31% dan berkontribusi sebesar 85. Dimensi tuntutan waktu, performansi, dan tingkat frustasi tidak terlalu tinggi skornya dalam beban kerja subyektif. Hasil penelitian beban kerja obyektif dengan menggunakan metoda metode time and motion study menunjukkan bahwa bidan desa melakukan kegiatan produktif langsung, kegiatan produktif tidak langsung, kegiatan non produktif, dan kegiatan non fungsional. Kegiatan produktif langsung bidan desa merupakan kegiatan untuk melaksanakan asuhan kebidanan yang terdiri dari 27 kegiatan produktif langsung dan melaksanakan kegiatan produktif tidak langsung yang terdiri dari 15 kegiatan produktif tidak langsung, yang dirinci pada subbab hasil. Namun terdapat 17 kegiatan produktif yang tidak dilakukan oleh bidan desa. Kegiatan non produktif yang dilakukan bidan desa pada saat bekerja ada sebanyak 6 kegiatan non produktif. Sedangkan kegiatan non fungsional yang dilakukan oleh bidan desa selama waktu penelitian ada 7 kegiatan non fungsional. Proporsi waktu kegiatan yang dilakukan oleh bidan desa dihabiskan untuk melaksanakan kegiatan produksi langsung yang meliputi pelayanan ibu hamil dan nifas, pelayanan kesehatan dasar, dan imunisasi bayi dan balita. Rata-rata waktu produktif langsung bidan desa sebesar 692,38 menit dan rata-rata waktu produktif tidak langsung bidan desa sebesar 395,63 menit. Hasil analisis tingkat beban kerja subyektif bidan desa menunjukkan bahwa ratarata WWL (Weighted Workload) sebesar 74,84, sehingga tingkat beban kerja subyektif bidan desa termasuk sedang. Sedangkan analisis tingkat beban kerja obyektif bidan desa menunjukkan bahwa persentase waktu produktif dari waktu standar bidan desa sebesar 86,35%, sehingga termasuk tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah beban kerja subyektif bidan desa mempunyai skor tertinggi pada dimensi tuntutan mental, tuntutan fisik, dan tingkat usaha. Beban kerja obyektif bidan desa mempunyai proporsi waktu terbanyak pada proporsi waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan produktif langsung meliputi pelayanan pada ibu hamil, pelayanan kesehatan dasar dan imunisasi pada bayi dan balita, yang dirinci dalam subbab hasil. Tingkat beban kerja subyektif bidan desa dalam melaksanakan kewenangannya di wilayah kerja Puskesmas Gladak Pakem Kabupaten Jember termasuk dalam kategori sedang. Tingkat beban kerja obyektif bidan desa dalam melaksanakan kewenangannya di wilayah kerja Puskesmas Gladak Pakem Kabupaten Jember termasuk dalam kategori tinggi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectBEBAN KERJA BIDAN DESAen_US
dc.subjectMELAKSANAKAN KEWENANGANNYAen_US
dc.titleANALISIS BEBAN KERJA BIDAN DESA DALAM MELAKSANAKAN KEWENANGANNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GLADAK PAKEM KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record