ANALISIS BEBAN KERJA BIDAN DESA DALAM MELAKSANAKAN KEWENANGANNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GLADAK PAKEM KABUPATEN JEMBER
Abstract
Jawa Timur memiliki capaian AKI dan AKB yang masih tergolong tinggi,
Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten yang menyumbangkan AKI
dan AKB yang tinggi. Menurut data dari Dinas Kesehatan Jember, untuk tahun
2013 capaian AKI sebesar 101,30 per 100.000 KH dan capaian AKB sebesar
11,65 per 1000 KH. Salah satu upaya untuk penanggulangan AKI dan AKB,
Pemerintah Kabupaten Jember melakukan upaya pemenuhan kualitas dan
kuantitas bidan dengan cara menempatkan bidan desa sebanyak 590 bidan desa
baik PNS maupun PTT. Permasalahan yang ada adalah angka AKI dan AKB di
Kabupaten Jember masih tergolong tinggi dan capaian program KIA dan KB
masih jauh dari target. Pada tahun 2013, Puskesmas Gladak Pakem merupakan
Puskesmas yang memiliki capaian program KIA dan KB terendah. Hal di atas
terjadi karena tugas dan fungsi bidan desa yang tercantum dalam kewenangannya
semakin bertambah dengan melaksanakan program Pemerintah lainnya seperti
desa siaga.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis beban kerja bidan desa dalam
melaksanakan kewenangannya di wilayah kerja Puskesmas Gladak Pakem
Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang
berdasarkan waktunya merupakan penelitian cross sectional, beban kerja
subyektif diteliti dengan menggunakan metode NASA-TLX dan beban kerja
obyektif diteliti dengan menggunakan metode time and motion study. Penelitian
ini berlokasi di Puskesmas Gladak Pakem, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten
Jember. Responden dari penelitian ini berjumlah 4 (empat) orang bidan desa di
wilayah kerja Puskesmas Gladak Pakem Kaupaten Jember. Data primer dari
penelitian ini merupakan data mengenai beban kerja subyektif dan beban kerja
obyektif bidan desa. Data beban kerja subyektif dikumpulkan dengan menggunakan instrumen NASA-TLX dan beban kerja obyektif dikumpulkan
dengan menggunakan formulir time and motion study.
Hasil penelitian beban kerja subyektif dengan menggunakan metoda
NASA-TLX menunjukkan bahwa beban kerja subyektif mempunyai skor tertinggi
pada dimensi tuntutan mental sebesar 27% dan berkontribusi sebesar 80, tuntutan
fisik sebesar 20% dan berkontribusi sebesar 70, dan tingkat usaha sebesar 31%
dan berkontribusi sebesar 85. Dimensi tuntutan waktu, performansi, dan tingkat
frustasi tidak terlalu tinggi skornya dalam beban kerja subyektif. Hasil penelitian
beban kerja obyektif dengan menggunakan metoda metode time and motion study
menunjukkan bahwa bidan desa melakukan kegiatan produktif langsung, kegiatan
produktif tidak langsung, kegiatan non produktif, dan kegiatan non fungsional.
Kegiatan produktif langsung bidan desa merupakan kegiatan untuk melaksanakan
asuhan kebidanan yang terdiri dari 27 kegiatan produktif langsung dan
melaksanakan kegiatan produktif tidak langsung yang terdiri dari 15 kegiatan
produktif tidak langsung, yang dirinci pada subbab hasil. Namun terdapat 17
kegiatan produktif yang tidak dilakukan oleh bidan desa. Kegiatan non produktif
yang dilakukan bidan desa pada saat bekerja ada sebanyak 6 kegiatan non
produktif. Sedangkan kegiatan non fungsional yang dilakukan oleh bidan desa
selama waktu penelitian ada 7 kegiatan non fungsional. Proporsi waktu kegiatan
yang dilakukan oleh bidan desa dihabiskan untuk melaksanakan kegiatan produksi
langsung yang meliputi pelayanan ibu hamil dan nifas, pelayanan kesehatan dasar,
dan imunisasi bayi dan balita. Rata-rata waktu produktif langsung bidan desa
sebesar 692,38 menit dan rata-rata waktu produktif tidak langsung bidan desa
sebesar 395,63 menit.
Hasil analisis tingkat beban kerja subyektif bidan desa menunjukkan bahwa ratarata
WWL (Weighted Workload) sebesar 74,84, sehingga tingkat beban kerja
subyektif bidan desa termasuk sedang. Sedangkan analisis tingkat beban kerja
obyektif bidan desa menunjukkan bahwa persentase waktu produktif dari waktu
standar bidan desa sebesar 86,35%, sehingga termasuk tinggi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah beban kerja subyektif bidan desa
mempunyai skor tertinggi pada dimensi tuntutan mental, tuntutan fisik, dan
tingkat usaha. Beban kerja obyektif bidan desa mempunyai proporsi waktu
terbanyak pada proporsi waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan
produktif langsung meliputi pelayanan pada ibu hamil, pelayanan kesehatan dasar
dan imunisasi pada bayi dan balita, yang dirinci dalam subbab hasil. Tingkat
beban kerja subyektif bidan desa dalam melaksanakan kewenangannya di wilayah
kerja Puskesmas Gladak Pakem Kabupaten Jember termasuk dalam kategori
sedang. Tingkat beban kerja obyektif bidan desa dalam melaksanakan
kewenangannya di wilayah kerja Puskesmas Gladak Pakem Kabupaten Jember
termasuk dalam kategori tinggi.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]