dc.description.abstract | Tembakau merupakan salah satu komoditas non-pangan penting yang
memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Namun produksi tembakau
menghadapi berbagai kendala, salah satu yang menyebabkanya adanya penyakit
dari patogen tular tanah. Beberapa patogen tular tanah yang berbahaya bagi
tanaman tembakau yang berasal dari patogen bakteri R. solanacearum dan E.
carotovora. Deteksi keberadaan patogen tular tanah dilakukan pada sentra
tembakau kabupaten di Jawa Timur yaitu Jember, Bondowoso, Situbondo,
Banyuwangi, Lumajang dan Probolinggo. Salah satu teknik yang telah banyak
digunakan yaitu PCR (Polymerase Chain Reaction). PCR merupakan salah satu
teknik biologi molekuler untuk mendeteksi keberadaan patogen, mempercepat dan
mempermudah pengamatan.
Metode pertama dilakukan dengan pengambilan sampel tanah dari enam
kabupaten, tahap kedua dilakukan ekstraksi bakteri total tanah, tahap ketiga
penghitungan populasi dan variasi koloni bakteri, tahap keempat ekstraksi DNA,
dan dilakukan deteksi DNA menggunakan biologi mulekuler teknik PCR. Deteksi
keberadaan R solanacearum menggunakan primer fliC dengan ukuran 400 bp dan
E. carotovora menggunakan primer Ecc312 dengan ukuran 312 bp. Selanjutnya
pembuatan peta keberadaan patogen tular tanah bakteri.
Hasil populasi koloni bakteri total dan variasi, kondisi total mikroba bakteri
di tanah tembakau dapat mengetahui kondisi tanah tembakau. Populasi koloni bakteri total serta variasi bakteri tanah yang paling rendah yakni pada lahan
Demung dan Pakistaji. Populasi mikroba tanah yang berkurang menyebabkan
tingginya patogen yang akan menyerang tanaman. Hasil PCR R. solanacearum
terdeteksi lima lahan dari tiga kabupaten yaitu Kabupaten Situbondo (Bloro dan Demung), Kabupaten Jember (Tanjungrejo), Kabupaten Probolinggo (Sumberejo),
Kabupaten Banyuwangi (Pakistaji) dan E. carotovora terdeteksi satu lahan yaitu
Kabupaten Jember (Tanjungrejo). | en_US |