PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN AGEN PENGENDALI HAYATI Trichoderma harzianum UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT BERCAK DAUN TEMBAKAU RAJANG DI LAPANG
Abstract
Salah satu penyakit penting pada tanaman tembakau adalah penyakit bercak daun, karena penyakit tersebut dapat menurunkan kualitas dari daun tembakau. Penyakit bercak daun yang menyerang tanaman tembakau disebabkan oleh jamur Cercosporanicotianae, Alternaria alternata, dan Phytoptora nicotianae. Upaya pengendalian hayati yang banyak dilakukan dan hasilnya terbukti dalam mengendalikan patogen penyebab penyakit adalah jamur antagonis Trichoderma harzzianum. Jamur Trichoderma sppmerupakan jamur antagonis yang paling sering dijumpai di dalam tanah, terutama dalam tanah organik, dan sering digunakan di dalam pengendalian hayati baik terhadap patogen tular tanah atau rizosfer dan juga patogen filosfer.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui frekuensi aplikasiagen pengendalai hayatiT. harzianumyang paling efektif dalam mengatasi penyakit bercak daun pada tanaman tembakau. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 7 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan pertama adalah kontrol, perlakuan kedua adalah aplikasi T.harzianum 1 kali, perlakuan 3 adalah aplikasi T.harzianum 2 kali, perlakuan 4 adalah aplikasi T.harzianum 3 kali, perlakuan 5 adalah aplikasi T.harzianum 4 kali, perlakuan 6 adalah aplikasi T.harzianum 5 kali, dan perlakuan 7 adalah aplikasi fungisida berbahan aktif mankozeb 4 kali. Parameter dalam penelitian ini adalah identifikasi penyebab penyakit, pengamatan tingkat keparahan penyakit dan tinngi tanaman
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab penyakit bercak pada daun tembakau disebabkan oleh patogen Cercospora nicotianae, hal tersebut dibuktikan dari hasil identifikasi di lapang dan di laboratorium. Upaya pengendalian hayati dalam mengendalikan penyakit tersebut yaitu dengan menggunakan jamur antagonis Trichoderma harzianum. Aplikasi jamur antagonis Trichoderma harzianumberpengaruh nyata dalam menekan pertumbuhan patogen Cercosporanicotianae. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada frekuensi pemberian agen hayati Trichoderma harzianumsebanyak 4x merupakan perlakuan terbaik diantara perlakuan yang lain, tingkat keparahan penyakitnya terendah, hal tersebut membuktikan bahwa agen hayati Trichoderma harzianummampu menekan patogen penyebab penyakit bercak daun.
Collections
- UT-Faculty of Agriculture [4239]