dc.description.abstract | Menjelang Pemilu, khususnya pemilu legislatif (pileg) di seluruh penjuru
tanah air banyak dijumpai pemasangan atribut iklan dari calon legislatif (caleg) dari
berbagai partai politik (parpol). Iklan kampanye termasuk dalam kategori wacana
Hortatori, sifatnya persuasif. Untuk meningkatkan pamor dan menarik simpati
masyarakat pemilih/konstituen, tim sukses/caleg memasang iklannya dengan wujud
yang menarik, modus tertentu, dan mengandung pesan-pesan yang tersirat dalam
mempengaruhi masyarakat calon pemilih. Berdasarkan penjelasan tersebut, masalah
yang diangkat dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakah wujud wacana iklan
kampanye para calon legislatif periode 2014-2019 di Kabupaten Jember; (2)
bagaimanakah modus tindak berbahasa dalam wacana iklan kampanye para calon
legislatif periode 2014-2019 di Kabupaten Jember; dan (3) bagaimanakah implikatur
dalam wacana iklan kampanye para calon legislatif periode 2014-2019 di Kabupaten
Jember.
Pemilihan wacana iklan kampanye caleg 2014 di Kabupaten Jember sebagai
objek analisis karena; (1) menampilkan informasi persuasif yang di dalamnya
terdapat strategi komunikasi berbahasa yang kontekstual; (2) mengandung modus
untuk menyampaikan gagasan, pikiran, dan perasaan yang efektif dalam menarik
konstituen; (3) mengandung implikatur yang mempengaruhi masyarakat calon
pemilih; Berdasarkan hal tersebut tampak bahwa wacana iklan kampanye para caleg
menarik untuk diteliti dan dikaji dari wujud wacana, modus, dan implikatur. Jenis
penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan rancangan kualitatif. Data
dalam penelitian ini berupa tulisan, gambar dan konteks iklan kampanye luar ruang calon legislatif 2014 di Kabupaten Jember yang diindikasikan menunjukkan wujud,
modus dan implikatur. Sumber data adalah iklan kampanye luar ruang caleg 2014 di
lokasi penelitian dengan jumlah 52 iklan dari semua partai, data berbentuk baliho,
selebaran, spanduk, poster berukuran kecil sampai berukuran paling besar yang
terpampang di pinggir jalan dan tempat umum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa wujud iklan politik para caleg yang
paling banyak ditemukan yakni wujud wacana campuran berupa tanda lingual tulisan
identitas partai, visi dan misi, identitas diri disertai tanda non lingual gambar foto
caleg dan logo partai. Modus ditemukan dalam tiga kategori yang meliputi; (1)
modus deklaratif; (2) modus optatif; (3) modus imperatif. Modus yang paling banyak
ditemukan yakni modus deklaratif. Dari wujud iklan dan modus diperolehlah
implikatur. meliputi; (1) implikatur mengumbar janji; (2) implikatur membohongi;
(3) implikatur menyindir; dan (4) implikatur memamerkan diri; (5) implikatur
orientasi visi dan misi. Implikatur yang banyak ditemukan adalah mengumbar janji
dan implikatur orientasi visi dan misi caleg di mata masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, saran yang
dapat diberikan oleh peneliti meliputi; (1) Mahasiswa FKIP Program Studi
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, hasil penelitian ini disarankan menjadi
bahan referensi dalam diskusi dan pendalaman mata kuliah Analisis Wacana. (2)
Guru bahasa Indonesia, sebaiknya menggunakan penelitian ini sebagai referensi
dalam mengungkapkan informasi dari rangkuman teks berita, slogan/poster. (3)
Peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti wacana iklan kampanye calon legislatif,
penelitian ini sebaiknya dicermati atau dikembangkan lebih lanjut untuk menemukan
fokus kajian lain (rumusan masalah lain) secara lebih rinci, misalnya dari sisi ragam
bahasanya dan tindak bahasanya yang predikatif. (4) Masyarakat dalam melihat iklan
kampanye caleg seyogyanya lebih logis dan kritis sesuai dengan hati nurani dan
realita ketika memilih caleg periode tahun 2014 dan periode selanjutnya. | en_US |