Show simple item record

dc.contributor.advisorWantiyah
dc.contributor.advisorMurtaqib
dc.contributor.authorBratajaya, Ika Mardiyah
dc.date.accessioned2015-12-02T07:58:47Z
dc.date.available2015-12-02T07:58:47Z
dc.date.issued2015-12-02
dc.identifier.nim132310101065
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65900
dc.description.abstractPengaruh Tingkat Pengenceran Ceftriaxone Terhadap Kejadian Phlebitis di Ruang Perawatan B Rumah Sakit Umum Kaliwates; Ika Mardiyah Bratajaya; 2014;X + 129 halaman; Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember Ceftriaxone merupakan golongan cephalosporin generasi ketiga yang bekerja dengan cara mematikan bakteri dalam tubuh. Ceftriaxone mempunyai spektrum luas dengan waktu paruh eliminasi 12 jam dan efektif terhadap mikroorganisme gram positif dan gram negatif. Menurut Safeguarding Public Health (2013), sebaiknya untuk penggunaan injeksi intra vena ceftriaxone diencerkan menggunakan air steril sebanyak 10 cc dan untuk pengenceran injeksi 250 mg ceftriaxone intra vena, menggunakan pengenceran 4,8 mL (Rocephin, 2014), tetapi untuk pengenceran injeksi lebih dari 1 gram ceftriaxone intra vena, menggunakan pengenceran 100 mL (Ouley, 2015). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti, didapatkan data hasil rawat inap pasien di ruang Perawatan B sebanyak 367 orang yang dilakukan pemasangan infus terdapat 197 orang yang mendapat ceftriaxone dengan pengenceran yang bervariasi, antara lain: pengenceran 5 cc, 10 cc, 100 cc. Di antara 197 orang tersebut, terdapat 83 orang (42,13%) yang mengalami phlebitis, meskipun perawatan infus sudah dilakukan sesuai SOP. Prosentase tersebut lebih tinggi daripada rekomendasi oleh Kepmenkes R.I yang hanya sebesar ≤1,5%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pengenceran injeksi IV ceftriaxone terhadap kejadian phlebitis di Ruang Perawatan B RSU Kaliwates Jember. Jenis penelitian menggunakan quasy eksperiment dengan three way post test only design. Jumlah sampel sebanyak 28 pasien yang diambil denga teknik consecutive sampling. Analisis menggunakan kruskall wallis dengan tingkat kemaknaan 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pemberian injeksi IV ceftriaxone setelah dilakukan perlakuan selama 3x24 jam dengan 3 macam tingkat x pengenceran yang berbeda, yaitu: 5 cc, 10 cc, 100 cc dengan (p value = 0,000 < α =0,05). Berdasarkan hasil penelitian ini pengenceran injeksi ceftriaxone 10 cc dapat diterapkan dalam pelayanan kesehatan untuk mencegah terjadinya derajat phlebitis pada pasien yang terpasang akses IV Line.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectINJEKSI INTRA VENA CEFTRIAXONEen_US
dc.titlePENGARUH TINGKAT PENGENCERAN INJEKSI INTRA VENA CEFTRIAXONE TERHADAP KEJADIAN PHLEBITIS DI RUANG PERAWATAN B RUMAH SAKIT UMUM KALIWATES KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record