METODE ROBUST SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (RSVD) UNTUK MODEL AMMI DENGAN DATA PENCILAN
Abstract
Analisis AMMI (Additive Main effects and Multiplicative Interaction) biasa
digunakan untuk menganalisis interaksi antara genotype dan lingkungan. Analisis
AMMI dapat merepresentasikan sebuah penelitian kedalam komponen sistematik
yang terdiri dari pengaruh utama (main effect) dan pengaruh interaksi melalui sukusuku
multiplikatif (multiplicative interaction). Pada dasarnya analisis AMMI
menggabungkan analisis ragam aditif bagi pengaruh utama perlakuan dengan analisis
komponen utama dengan pemodelan bilinier bagi pengaruh interaksi yang
memanfaatkan Singular Value Decomposition (SVD) atau penguraian nilai singular
pada matriks interaksi. Matriks interaksi rentan terhadap pencilan sehingga
dibutuhkan metode Robust Singular Value Decomposition (RSVD) pada penguraian
nilai singularnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan Model AMMI
dengan Robust Singular Value Decomposition (RSVD).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari penelitian
perbenihan padi di beberapa kabupaten di Pulau Jawa oleh Konsensus Padi Nasional
tahun 2008. Pada penelitian ini digunakan 10 varietas padi dan 8 lokasi percobaan
dengan hasil pengamatan (Ton/ha). Penelitian ini menggunakan bantuan Program R.
Tahapan pertama dalam penelitian ini yaitu memasukkan pencilan pada data awal
dengan cara menembahkan nilai maksimum dari masing-masing baris dan kolom
dengan lebih dari tiga kali standar deviasi yang bersesuaian. Setelah data awal diberi
pencilan, selanjutnya yaitu dilakukan analisis AMMI yang meliputi analisis ragam
dan analisis komponen utama. Sehingga didapatkan dua model AMMI yaitu AMMI
viii
SVD dan AMMI RSVD, kemudian dilakukan analisis biplot untuk kedua model
tersebut.
Hasil secara keseluruhan menunjukkan bahwa Analisis Ragam (ANOVA)
tidak dapat menunjukkan adanya pencilan, sehingga diperlukan analisis lebih lanjut
dengan Analisis Komponen Utama. Pada analisis komponen utama interaksi untuk
AMMI SVD dihasilkan 3 KUI, sehingga model AMMI bisa dijelaskan dengan
Model AMMI3. Sedangkan pada AMMI dengan RSVD menghasilkan 2 KUI, yang
berarti model AMMI bisa dijelaskan dengan Model AMMI2. Akar ciri yang
dihasilkan dari analisis komponen utama dengan menggunakan SVD memberikan
kontribusi keragamannya sebesar 75,97%; 11,88%, 10,11%; 1,15%; 0,63%; 0,23%;
0,03%. Sedangkan pada analisis komponen utama dengan menggunakan RSVD
kontribusi keragaman dari akar ciri masing-masing sebesar 49,43%; 42,07%; 4,79%;
2,61%; 0,96%; 0,14%.
Hasil analisis biplot AMMI2 SVD memberikan informasi pengaruh interaksi
sebesar 87,85%, sedangkan pada biplot AMMI2 RSVD sebesar 91,50%. Analisis
biplot AMMI2 SVD menunjukkan bahwa G2 berinteraksi spesifik dengan L1. G4
dan G7 adalah genotip yang paling stabil. Sedangkan pada analisis biplot AMMI2
RSVD menunjukkan bahwa G2 adalah genotip paling stabil, G4 dan G7 genotip
yang relatif stabil. Genotip yang tidak terdapat pencilan kondisi kestabilannya
sebagian besar relatif tetap, ditunjukkan oleh genotip yang berinteraksi spesifik
dengan lingkungan tertentu, yaitu G1 dengan L8, G3 dengan L2, G5 dengan L6, G8
dengan L7. Hasil analisis biplot menunjukkan bahwa biplot AMMI dengan Robust
Singular Value Decomposition (RSVD) lebih sesuai untuk data yang mengandung
pencilan dibandingkan biplot AMMI dengan Singular Value Decomposition (SVD).