Show simple item record

dc.contributor.advisorIstiaji, Erdi
dc.contributor.advisorRirianty, Mury
dc.contributor.authorFirdah, Lailatul
dc.date.accessioned2015-12-02T07:39:53Z
dc.date.available2015-12-02T07:39:53Z
dc.date.issued2015-12-02
dc.identifier.nim112110101008
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65885
dc.description.abstractFenomena kasus tindak pedofilia di Indonesia pada tahun 2014 kembali terangkat ke ranah publik yang di muat dalam berbagai media. Berawal dari kasus pedofilia yang terungkap di salah satu sekolah Internasional yaitu JIS, mampu mengungkapkan keberadaan kasus ini di berbagai wilayah Indonesia. Salah satu diantaranya kasus pedofilia di wilayah Jawa Timur, yang berhasil terungkap dalam dua bulan terakhir yaitu sebanyak 28 kasus. Fenomena ini memberikan dampak negatif khususnya aspek kesehatan seperti adanya trauma fisik dan psikis bagi pelaku dan korban. Salah satu upaya dalam mengurangi dampak negatif tindak pedofilia melalui upaya Promosi Kesehatan yang dilakukan oleh dua lembaga penyedia pelayanan bagi pelaku dan korban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menggambarkan upaya Promosi Kesehatan fenomena tindak pedofilia di Provinsi Jawa Timur (studi dokumentasi ditinjau dari pendekatan PRECEDE PROCEED). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan dua lokasi yaitu PPT dan UPPA Direskrimum Polda Provinsi Jawa Timur. Data dan sumber data menggunakan data kualitatif dan data sekunder yaitu dokumen resmi. Teknik pengumpulan data menggunakan studi lapangan dan studi kepustakaan. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa wilayah Provinsi Jawa Timur periode tahun 2014-Februari 2015 berpeluang untuk terjadinya kasus kekerasan seksual anak, salah satunya fenomena tindak pedofilia. Peningkatan jumlah kasus seiring dengan jumlah korban yang pada umumnya lebih dari satu orang anak, sehingga wajar apabila satu kasus terungkap akan langsung fenomenal di masyarakat dan ix cenderung dianggap aib. Sebagian besar kasus disebabkan oleh faktor pendukung yaitu keberadaan karateristik baik pelaku atau korban masih sulit diketahui. Sedangkan faktor pemungkin yaitu ketersediaan pelayanan dari dua lembaga tersebut dengan berbagai fasilitas yang diberikan. Keberadaan kedua faktor ini menunjukkan peluang terjadinya tindak pedofilia dapat menimpa siapa saja dan dimana saja. Perencanaan kegiatan kedua lembaga dalam promosi kesehatan fenomena tindak pedofilia meliputi penentuan sasaran, waktu dan tempat, isi materi, media yang digunakan, advokasi, pemberdayaan masyarakat dan regulasi. Pelaksanaan masing-masing kegiatan dalam menentukan sasaran penentuan hanya kepada para pemegang kebijakan, bersifat individu atau kelompok dengan menggunakan media leaflet dan kalender. Metode yang digunakan kunjungan jaringan, narasumber acara, workshop, FGD, dan pendampingan psikologis dan seminar. Selanjutnya pelaksanaan advokasi dengan metode audiensi sudah dilakukan oleh kedua lembaga dengan Dinas dan LSM terkait seperti Dinas Sosial, Kepolisian, BPPKB dan lembaga masyarakat. Sedangkan pemberdayaan masyarakat melalui berbagai metode sosialisasi dan rapat jaringan bersama tokoh masyarakat non formal atau tokoh organisasi. Pelaksanaan regulasi melalui sosialisasi peraturan yang berlaku, bahkan dengan potensi fasilitas yang tersedia membutuhkan keberadaan konselor atau mediator dalam penanganan kasus tindak kekerasan. Hasil pelaksanaan masing-masing kegiatan upaya promosi kesehatan oleh kedua penyedia layanan dapat terlaksana dengan baik, sesuai dengan jadwal waktu dan tempat yang direncanakan. Namun, dalam materi atau tema yang diangkat masih secara umum tidak spesifik dalam tindak pedofilia dan penggunaan media promosi masih terbatas. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan PPT dan UPPA Direskrimum Polda Provinsi Jawa Timur melaksanakan metode terbaru dalam penelusuran kasus salah satunya meningkatkan upaya kampanye publik dengan berbagai media melalui kerjasama lintas sektor dan LSM secara rutin dan lebih terampil. Dianjurkan pula bagi PPT untuk menyediakan proses konseling kesehatan pada pelaku dan korban secara berkelanjutan khusus penanganan kasus tindak pedofilia.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPROMOSI KESEHATANen_US
dc.subjectTINDAK PEDOFILIAen_US
dc.titleUPAYA PROMOSI KESEHATAN FENOMENA TINDAK PEDOFILIA DI PROVINSI JAWA TIMUR (Studi Dokumentasi Ditinjau dari Pendekatan PRECEDE PROCEED)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record