dc.description.abstract | Ikan bandeng merupakan salah satu jenis ikan ekonomis penting yang
banyak digemari masyarakat Indonesia. Hal itu karena bandeng mempunyai rasa
daging yang enak dan harga yang terjangkau. Bandeng sangat mudah
dibudidayakan. Ikan bandeng juga memiliki kemampuan dalam menghadapi
perubahan kadar garam (salinitas) yang sangat besar (euryhaline) sehingga
membuatnya mudah dibudidayakan. Kabupaten Sidoarjo merupakan sentra
budidaya tambak di Jawa Timur yang membudidayakan ikan bandeng. Salah satu
budidaya ikan bandeng di Kabupaten Sidoarjo yaitu di Desa Prasung Kecamatan
Buduran. Pembudidaya ikan bandeng di Desa Prasung tidak hanya
membudidayakan ikan bandeng dalam tambaknya. Pembudidaya ikan bandeng di
Desa Prasung juga membudidayakan udang windu secara bersama-sama dalam
tambak sebagai produk sampingan pada usaha budidayanya.
Penelitian di Desa Prasung Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo
betujuan untuk (1) mengetahui kondisi budidaya ikan bandeng yang ada di Desa
Prasung, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo; (2) mengetahui kelayakan
finansial usaha budidaya ikan bandeng di Desa Prasung, Kecamatan Buduran,
Kabupaten Sidoarjo; (3) mengetahui sensitivitas produksi ikan bandeng apabila
terjadi kenaikan biaya produksi sebesar 10% dan penurunan harga produk sebesar
5%; (4) mengetahui strategi pengembangan usaha budidaya ikan bandeng di Desa
Prasung, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Penelitian dilakukan secara
sengaja (Purposive Method). Metode pengambilan contoh dalam penelitian ini
menggunakan total sampling dengan jumlah responden sebanyak 20 pembudidaya
ikan bandeng dan juga menggunakan purposive (nonprobability) sampling untuk
menentukan informan kunci, yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Sidoarjo, PPL Kecamatan Buduran, Ketua Kelompok Pembudidaya ikan, dan 2
orang pembudidya ikan bandeng di Desa Prasung. Data yang digunakan adalah
data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah (1)
analisis deskriptif untuk menjelaskan kondisi budidaya ikan bandeng di Desa
Prasung Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo; (2) analisis kelayakan finansial
dengan kriteria HPP (Harga Pokok Penjualan), R/C Ratio, BEP (Break Even
Point), ROI (Return on Investment), dan Rentabilitas Ekonomi; (3) analisis
sensitivitas dengan kenaikan biaya produksi sebesar 10% dan penurunan harga
jual sebesar 5%; dan (4) analisis medan kekuatan (FFA) dengan mengidentifikasi
faktor pendorong dan faktor penghambat pada budidaya ikan bandeng di Desa
Prasung dengan kriteria penilaian NU (Nilai Urgensi), BF (Bobot Faktor), ND
(Nilai Dukungan), NBD (Nilai Bobot Dukungan), NK (Nilai Keterkaitan) TNK
(Total Nilai Keterkaitan), NRK (Nilai Rata-rata Keterkaitan), NBK (Nilai Bobot
Keterkaitan), TNB (Total Nilai Bobot), dan FKK (Faktor Kunci Kebehasilan).
Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) budidaya ikan bandeng di Desa
Prasung menggunakan teknik budidaya secara tradisional dengan menggunakan
pakan alami; (2) budidaya ikan bandeng di Desa Prasung Kecamatan Buduran
secara finansial layak untuk diusahakan dengan kriteria HPP adalah di bawah
harga jual yaitu Rp 10.470,63/kg (1 kg berisi 4 ekor ikan bandeng) dan Rp
13.021,38/kg (1 kg berisi lebih dari 4 ekor ikan bandeng), R/C Ratio lebih dari
satu yaitu sebesar 3,29, BEP produksi (Kg) sebesar 5.182,15 kg dan BEP (rupiah)
sbesar Rp 5.117.332,87 dimana dengan nilai BEP tersebut usaha budidaya ikan
bandneg di Desa Prasung telah mencapai titik impas, nilai ROI sebesar 129%, dan
nilai rentabilitas ekonomi sebesar 228,62%; (3) budidaya ikan bandeng di Desa
Prasung tidak sensitif terhadap perubahan biaya produksi sebesar 10% dan
penurunan harga jual sebesar 5%; (4) budidaya ikan bandeng di Desa Prasung
dalam usaha budidaya yang dilakukan harus mengoptimalkan faktor pendorong
karakteristik bandeng Sidoarjo yang gurih dan meminimalisir faktor penghambat
luas lahan tambak semakin berkurang. | en_US |